Ibadah Paskah Virtual di Rutan Ponorogo: Ruang Refleksi di Balik Jeruji

Warga Binaan Pemasyarakatan ketika mengikuti paskah secara virtual di rutan Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 — Di balik tembok tinggi dan jeruji besi Rutan Kelas IIB Ponorogo, suara pujian dan doa tetap menggema. Jumat pagi ini, puluhan warga binaan yang memeluk agama Nasrani mengikuti ibadah Paskah secara virtual, membuktikan bahwa pembinaan rohani tak pernah dibatasi oleh ruang tahanan.

Paskah kali ini terasa istimewa. Dilaksanakan dalam dua sesi—18 dan 21 April—ibadah menghadirkan pengkhotbah nasional, seperti Pendeta Yani Setyawati Lim, S.Th, dan Pendeta Philip Mantofa. Tema besar yang diusung, “Kebangkitan Tuhan Yesus”, menjadi pesan penguatan spiritual di tengah keterbatasan para warga binaan.

Ruang pembinaan disulap menjadi ruang ibadah. Petugas rutan mendampingi jalannya kegiatan dengan tertib dan penuh khidmat. 

"Kami ingin memastikan bahwa hak beribadah warga binaan tetap terpenuhi, meski secara virtual," ujar Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi.

Lebih dari sekadar perayaan keagamaan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi pembinaan kepribadian. Rutan Ponorogo, yang kini giat mendorong digitalisasi pelayanan, menjadikan ibadah virtual sebagai langkah adaptif sekaligus inovatif.

“Melalui ibadah ini, mereka bisa merefleksi diri dan menata ulang tujuan hidup. Ini bagian penting dari proses reintegrasi sosial,” tambah Jumadi.

Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan memang tengah mendorong pendekatan pemasyarakatan yang lebih humanis dan berbasis nilai keagamaan. Rutan Ponorogo, dengan konsistensi dalam pembinaan kerohanian, menunjukkan bahwa narapidana tak hanya dihukum, tapi juga disiapkan untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang utuh.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :