Longsor Timbun Jalan Lingkar Telaga Ngebel, Akses Wisata Lumpuh Total

TNI Polri bersama warga lakukan kerja bakti pembersihan langsor 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Akses jalan lingkar Telaga Ngebel tertutup total akibat longsor yang terjadi pada Minggu malam, 13 April 2025. Longsoran tanah bercampur material pohon tumbang menimbun badan jalan di kawasan wisata andalan Kabupaten Ponorogo tersebut. Lokasi tepatnya berada di Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel.

Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan lereng sejak sore hingga malam hari. Tak hanya menutup jalur utama wisata, material longsor juga sempat menghambat mobilitas warga yang hendak pulang dari pusat kecamatan.

Menanggapi kondisi ini, TNI-Polri, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, serta Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo, langsung turun tangan. Mereka bergabung bersama warga setempat untuk melakukan kerja bakti dan evakuasi material longsor sejak pagi hari, Senin, 14 April 2025.

“Kami bergerak cepat begitu menerima laporan. Personel Koramil langsung kami kerahkan ke lokasi untuk mengecek dan melaporkan ke Komando Atas,” ujar Pelda Sutrisno, Batuud Koramil Tipe B 0802/19 Ngebel, yang memimpin langsung proses evakuasi di lapangan.

Menurutnya, sinergi antar-instansi dan peran serta warga sangat penting dalam penanganan bencana seperti ini. 

“Kami bersama Polsek, dinas-dinas terkait, dan masyarakat, bahu membahu mengevakuasi pohon dan material tanah menggunakan alat berat dan manual. Harapannya, akses jalan bisa segera dibuka kembali,” imbuhnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses pembersihan masih berlangsung. Beberapa alat berat dari Dinas PU dikerahkan untuk mempercepat evakuasi, terutama pada titik longsor terbesar yang menimbun lebih dari setengah badan jalan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo, yang turut meninjau lokasi, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan asesmen lebih lanjut terhadap dampak longsor terhadap sektor pariwisata. 

“Ini kawasan vital bagi wisata dan ekonomi warga sekitar. Kami upayakan jalur cepat pulih, agar tidak mengganggu arus wisatawan, apalagi menjelang akhir pekan,” ujarnya.

Sementara itu, warga sekitar mengaku sudah terbiasa dengan ancaman longsor di kawasan lereng Telaga Ngebel, terutama saat hujan deras turun berhari-hari. “Tapi kali ini lumayan besar. Untung cepat ditangani,” kata Joko, salah satu warga Desa Ngebel.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kawasan wisata yang terletak di lereng perbukitan memerlukan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana yang lebih terintegrasi. 

Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah-langkah antisipatif ke depan, agar bencana serupa tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan pariwisata di masa mendatang.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :