![]() |
Henry Indra Wardana, bersama Ida Sulistiyani dampingi akseptor KB Pria (MOP) di RSU Muslimat Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Dalam peringatan Hari Kartini, Hari Buruh Internasional, dan Hari Bidan yang jatuh di bulan April ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ponorogo menggelar pelayanan KB gratis secara serentak selama dua hari, 21–22 April 2025, di seluruh fasilitas kesehatan (faskes) yang tersebar di Ponorogo.
Beragam metode kontrasepsi ditawarkan dalam program ini, mulai dari Pil, IUD, implan, suntik, kondom, hingga metode operasi jangka panjang seperti MOW (Metode Operasi Wanita) dan MOP (Metode Operasi Pria).
![]() |
Henry Indra Wardana, Kadin PPKB ketika audiens dengan akseptor KB Pria |
“Semua faskes kita buka untuk pelayanan KB gratis, termasuk bagi pria,” ujar Henry Indra Wardana, SE, M.Si, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Ponorogo, didampingi Kabid KB, Ida Sulistiyani, S.Sos, saat meninjau langsung pelayanan di RSU Muslimat Ponorogo, Selasa (22/4).
Yang menjadi sorotan kali ini adalah pelayanan MOP, program nasional dari BKKBN yang sekaligus masuk dalam target pencapaian rekor MURI sebagai kampanye KB pria serentak se-Indonesia. Ponorogo turut ambil bagian dengan menggelar MOP gratis di RSU Muslimat.
![]() |
Ida Sulistiyani, Kabid KB dampingi peserta KB pria dalam pendaftaran di RSU Muslimat Ponorogo |
“Hari ini kami dampingi lima peserta MOP. Ini bagian dari upaya mendobrak stigma bahwa KB itu hanya urusan perempuan,” tegas Henry.
Menariknya, sejumlah pria yang telah lebih dahulu menjalani MOP turut hadir dan memberikan testimoni yang mematahkan anggapan miring soal KB pria.
Salah satunya menyebut tubuhnya justru makin bugar dan hubungan rumah tangganya makin harmonis.
![]() |
Kompak, jajaran DPPKB Kabupaten Ponorogo dukung pencapaian rekor muri KB pria serentak di Indonesia |
“Dulu saya sering sakit pinggang, setelah KB MOP malah sembuh total. Dan soal urusan ranjang? Tambah jos,” begitu testimoni yang diterima Henry.
Keputusan berani itu juga datang dari Sumarlan (45), warga Desa Singgahan, Kecamatan Pulung. Ia mantap menjalani MOP karena sang istri tak cocok menggunakan metode KB hormonal yang menyebabkan kegemukan dan efek samping lainnya.
“Sudah coba pil, suntik, implan. Semua bikin istri saya gak nyaman. Akhirnya kami diskusi, dan saya ambil keputusan untuk KB pria,” ungkapnya.
![]() |
Jajaran DPPKB Kabupaten Ponorogo bersama manajemen RSU Muslimat Ponorogo |
Dengan dua anak yang telah duduk di bangku SMP dan TK, ia merasa ini pilihan terbaik untuk masa depan keluarganya.
Langkah Sumarlan dan para peserta lainnya menjadi simbol penting perubahan paradigma dalam keluarga. Selama ini, beban KB banyak dipikul perempuan. Padahal, dalam semangat kesetaraan dan tanggung jawab bersama, pria pun bisa mengambil peran.
“Kalau kita bicara kebahagiaan keluarga, itu bukan cuma soal anak dan pasangan. Tapi bagaimana masing-masing mau berbagi peran. Dan KB pria ini salah satu bentuknya,” imbuh Henry.
![]() |
Henry Indra Wardana, SE, M.Si Kadin PPKB Kabupaten Ponorogo |
Pemerintah Kabupaten Ponorogo berharap, melalui momentum ini, semakin banyak keluarga yang terbuka untuk mempertimbangkan KB pria sebagai opsi yang aman, efektif, dan bermartabat.
Penulis : Nanang
Posting Komentar