Pansus DPRD Soroti Ketimpangan Pendapatan dan Desak Inovasi Digital Pemkab Ponorogo

Suasana sidang paripurna DPRD Kabupaten Ponorogo dalam agenda penyerahan rekomendasi LKPJ Bupati Ponorogo 2024

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
– Pujian dan kritik mewarnai rapat paripurna DPRD Ponorogo saat Panitia Khusus (Pansus) menyampaikan rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun Anggaran 2024, Senin (28/4/2025). 

Di balik keberhasilan Pemkab meraih sederet penghargaan dan membaiknya indikator makro pembangunan, DPRD menyoroti ketergantungan terhadap pendapatan transfer yang masih tinggi serta lambannya inovasi pelayanan digital.

Juru bicara Pansus, Pamuji, menyebut capaian pembangunan tahun 2024 cukup menggembirakan. Hal itu terlihat dalam pelaksanaan RKPD yang menunjukkan tren positif pada sejumlah indikator kinerja makro daerah. 

‘’Capaian ini patut diapresiasi sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat,’’ ujarnya dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Dwi Agus Prayitno.

Namun, di balik apresiasi tersebut, Pamuji menyampaikan sejumlah catatan strategis yang patut menjadi perhatian eksekutif. Terutama soal struktur pendapatan daerah yang masih belum ideal. 

‘’Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten Ponorogo masih didominasi pendapatan transfer. Ketergantungan ini menjadi alarm bagi Pemkab untuk menggali lebih serius potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD),’’ kritiknya.

Pansus juga mendorong Pemkab agar segera melakukan lompatan dalam pelayanan publik berbasis digital. Selama ini, sejumlah layanan dinilai belum responsif terhadap kebutuhan warga. 

‘’Inovasi digital yang adaptif adalah keniscayaan di tengah tuntutan masyarakat yang kian kompleks dan dinamis,’’ imbuh Pamuji.

Menanggapi catatan tersebut, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita menyatakan bahwa pihaknya menerima rekomendasi DPRD sebagai bahan perbaikan ke depan. 

Ia merasa lega karena Pemkab telah menyampaikan LKPJ tepat waktu, sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas. 

‘’LKPJ ini menjadi media pertanggungjawaban moral dan administratif kepada publik, melalui lembaga legislatif,’’ tegas Lisdyarita.

Politikus PDI Perjuangan itu juga mengakui belum semua program bisa mencapai target. Meski demikian, sejumlah program berhasil menunjukkan capaian yang membanggakan. 

‘’Kekurangan yang ada akan kami evaluasi dan menjadi fokus pembenahan di masa mendatang,’’ ujarnya.

Pansus DPRD berharap evaluasi LKPJ ini bukan sekadar seremonial tahunan. Dengan tekanan fiskal dan tantangan pembangunan yang semakin kompleks, sinergi antara legislatif dan eksekutif menjadi kunci dalam menghadirkan pemerintahan yang benar-benar bekerja untuk rakyat.(Adv/Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :