GRIB Jaya Galang Donasi untuk Aireen, Balita Asal Jenangan Penderita Leukokoria

Aireen (3), divonis menderita leukokoria—kelainan langka pada mata yang bisa mengarah pada kanker mata (retinoblastoma).

PONOROGO, SINYALPONOROGO
— Di tengah kerasnya hidup sebagai buruh serabutan, Yusuf, warga Dusun Ngrandu, Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan, tak menyerah saat putri bungsunya, Aireen (3), divonis menderita leukokoria—kelainan langka pada mata yang bisa mengarah pada kanker mata (retinoblastoma).

Kabar itu menjadi pukulan berat bagi keluarga kecil ini. Namun dari balik kesulitan, muncul kepedulian. GRIB Jaya DPC Ponorogo, organisasi masyarakat yang dikenal dengan keberpihakan pada rakyat kecil, merespons laporan Yusuf bukan hanya dengan empati, tapi aksi nyata: membuka donasi publik untuk membantu biaya pengobatan Aireen.

Aireen (3) bersama sang ayah Yusuf 

“Ini bentuk kepedulian kami. GRIB Jaya bukan hanya hadir untuk urusan hukum, tetapi juga masalah sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat bawah,” kata Didik Suwito, Ketua Harian GRIB Jaya Ponorogo, Kamis (8/5/2025).

Upaya itu pun tak sendiri. GRIB Jaya menggandeng Lembaga Amil Zakat (LAZ) Umat untuk memperluas jaringan bantuan dan memastikan donasi tersalurkan secara cepat dan transparan.

Perjuangan di Tanah Rantau

Sejak rujukan dari Ponorogo dikeluarkan, Yusuf dan istrinya mendampingi Aireen berobat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Hidup jauh dari rumah, mereka mengandalkan bantuan relawan dan orang-orang baik yang peduli pada penderita kanker anak.

“Untuk makan sehari-hari, kami dibantu oleh komunitas relawan peduli kanker. Kalau tidak ada mereka, entah bagaimana kami bisa bertahan di Surabaya,” ujar Yusuf lirih, menahan haru.

Meski biaya rumah sakit ditanggung Kartu Indonesia Sehat (KIS), Yusuf mengaku ada beberapa obat yang harus ditebus secara mandiri karena tidak tercover.

“Kadang kami bingung, obat harus ditebus, tapi uang tidak ada. Harapannya, ada orang-orang baik yang mau membantu agar Aireen bisa segera sembuh,” ucapnya.

Rencana operasi mata Aireen yang dijadwalkan pada Rabu (7/5) lalu pun terpaksa ditunda lantaran kondisi trombositnya menurun drastis.

Anak-Anak yang Terpisah

Sementara Yusuf dan istrinya berjibaku di rumah sakit, dua anak lainnya—Sabrina yang duduk di bangku SMP dan adiknya yang masih SD—terpaksa tinggal bersama nenek mereka di rumah sederhana di Panjeng. Keluarga ini harus berpisah demi satu tujuan: kesembuhan Aireen.

“Kami ingin Aireen sembuh. Itu saja. Tapi kami sadar, kami tidak bisa berjuang sendiri,” ucap Yusuf, yang sehari-hari sebelumnya bekerja serabutan demi menghidupi anak-anaknya.

Ajakan Kebaikan

GRIB Jaya mengajak masyarakat Ponorogo dan sekitarnya untuk bersatu dalam solidaritas kemanusiaan. Bantuan sekecil apa pun bisa sangat berarti untuk mempercepat pemulihan Aireen.

“Bantuan dari tangan-tangan dermawan adalah harapan bagi masa depan Aireen,” Pungkas Didik.(Nang/Red).

Donasi dapat dikirim ke:

BRI 6504-01-042312-53-0
a.n Lipa Andriana (Ibu Pasien)

Info lebih lanjut:
Hendro – 0896 9986 1092


0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :