Satpol PP Ponorogo Gerebek Distrik Lampu Merah di Siman, 35 Persen PSK Terindikasi HIV

Eko Edi Suprapto,
Kasatpol PP Damkar Kabupaten Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
– Tak lagi sekadar jadi penonton, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ponorogo kini tampil sebagai eksekutor. Lembaga penegak perda itu menutup total belasan warung kopi di ruas jalan Kecamatan Siman yang selama ini dikenal sebagai kawasan prostitusi terselubung.

Warung-warung itu bukan sekadar tempat ngopi biasa. Di balik temaram lampu dan deru motor pengunjung, praktik esek-esek diduga kuat berlangsung nyaris tanpa kendala. Namun, semua itu resmi berakhir per 5 Mei 2025.

"Sudah kami tutup seluruhnya. Ini diskresi dengan dukungan penuh dari Bupati Sugiri Sancoko dan Ketua DPRD Dwi Agus Prayitno," kata Kepala Satpol PP Ponorogo, Eko Edi Suprapto, Kamis (1/5).

Langkah tegas itu juga mendapat restu dari Forkopimcam Siman serta masyarakat sekitar yang sudah lama resah. Sebelum penggerebekan, Satpol PP bersama Puskesmas Siman lebih dulu melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 29 perempuan penjaga warung. Hasilnya mengejutkan: 35 persen di antaranya terindikasi positif HIV.

“Ini bukan hanya soal pelanggaran perda, tapi darurat kesehatan publik. Kami beri waktu empat hari agar mereka pulang ke daerah asal dan tak kembali beroperasi di Ponorogo,” tegas Eko.

Distrik remang-remang itu memang sudah lama menjadi rahasia umum. Para lelaki hidung belang keluar-masuk seperti pelanggan setia. 

Aktivitas berlangsung nyaris terang-terangan, namun aparat baru benar-benar turun tangan setelah data kesehatan menyodorkan realitas yang tak bisa ditawar.

Kini, setelah warung-warung itu digembok, pertanyaan berikutnya mengarah pada kawasan lain yang ditengarai mempraktikkan hal serupa. Eko memastikan, penindakan tidak berhenti di Siman.

"Kami tak akan tebang pilih. Silakan masyarakat melapor jika ada warung serupa di wilayahnya. Semua akan kami tindak," ujar dia.

Langkah Satpol PP ini menuai apresiasi dari berbagai pihak. Namun di sisi lain, publik menanti komitmen jangka panjang: bagaimana pemerintah memastikan penindakan tidak berhenti pada aksi sesaat, dan bagaimana pendekatan sosial dilakukan terhadap eks pekerja seks komersial agar tak kembali ke lingkaran hitam yang sama?

Ponorogo telah mengambil langkah besar. Tapi, apakah bisa menjaga konsistensi? Waktu yang akan menjawab.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :