![]() |
Akibat longsor, Jalan Lingkar Telaga Ngebel untuk sementara waktu ditutup sampai dipastikan aman dari longsor |
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Bencana alam berupa longsoran batu terjadi di jalur lingkar Telaga Ngebel, tepatnya di kawasan Kemambang, Desa Gondowido, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu sore (21/6/2025). Dua orang warga, seorang ibu dan anaknya, menjadi korban dalam kejadian ini.
Kapolsek Ngebel, AKP Tutut Ariyanto, SH, dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.
![]() |
Korban tertimpa longsor di jalan lingkar Ngebel dirujuk ke RSUD dr Harjono Ponorogo |
Saat itu, korban atas nama Sundari (48), warga Dukuh Puyut, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, bersama putranya, Naufal Riska Pratama Putra (15), tengah melintas dengan sepeda motor Honda Beat bernomor polisi AE 6371 WU.
Tanpa diduga, tebing di sisi jalan tiba-tiba longsor. Batu besar jatuh dan menimpa korban beserta kendaraannya.
“Begitu mendapat laporan, anggota kami langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi korban,” ujar AKP Tutut. Proses evakuasi dibantu dua warga yang menjadi saksi mata, yakni Syaifudin Zakaria asal Lamongan dan Pujo Widodo warga setempat.
Kedua korban sempat dilarikan ke Puskesmas Ngebel untuk penanganan awal. Namun karena kondisi luka yang cukup serius, saat ini keduanya telah dirujuk ke RSUD dr. Harjono Ponorogo untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Langkah Cepat Petugas
Petugas kepolisian dari Polsek Ngebel segera melakukan sejumlah langkah tanggap darurat pascakejadian. Selain mengevakuasi korban, polisi juga menutup sementara jalur tersebut dan mengalihkan arus lalu lintas untuk menghindari jatuhnya korban lain.
Upaya koordinasi dengan pihak terkait, seperti BPBD, Dinas PU, dan perangkat desa, turut dilakukan untuk penanganan lanjutan.
“Kami pastikan jalur aman sebelum dibuka kembali. Kami juga imbau warga untuk lebih waspada, terutama saat hujan atau saat melintasi jalur rawan longsor,” tambah AKP Tutut.
Waspada Ancaman Longsor di Musim Kemarau
Meski tengah memasuki musim kemarau, kondisi tanah di kawasan lereng sekitar Telaga Ngebel diketahui masih labil akibat hujan deras beberapa waktu terakhir. Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya longsor batu.
Telaga Ngebel selama ini menjadi destinasi favorit warga lokal dan wisatawan dari luar daerah. Jalur lingkar telaga yang menyuguhkan pemandangan indah, justru kerap menjadi titik rawan saat terjadi perubahan kondisi alam.
Pemerintah daerah diharapkan melakukan pemetaan titik-titik rawan bencana serta memasang rambu peringatan yang jelas di jalur tersebut. Edukasi kepada warga dan wisatawan juga penting untuk mencegah korban jiwa di kemudian hari.
Penulis : Nanang
Posting Komentar