DLH Siapkan 250 Petugas dan 20 Titik Sampah di Aloon-Aloon, Antisipasi Ledakan Sampah Grebeg Suro 2025

Dian Puspita Mandasari, SE, MM
Kabid Pengelolaan Sampah dan Pertamanan DLH 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Grebeg Suro bukan hanya pesta budaya, tapi juga ujian kebersihan kota. Menyadari potensi lonjakan volume sampah yang bisa mencapai lima kali lipat dari hari biasa, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo bergerak cepat melakukan antisipasi.

Selama perhelatan akbar Grebeg Suro 2025 yang digelar pada 17–26 Juni di panggung utama Aloon-Aloon Ponorogo, DLH mengerahkan kekuatan penuh. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 250 personel kebersihan disiapkan khusus untuk mengawal jalannya acara, terutama pada momen puncak seperti kirab pusaka dan malam 1 Suro.

"Kami sudah menyiapkan satu kontainer besar sampah di Aloon-Aloon dan 20 seat sampah organik-anorganik di titik-titik strategis," terang Dian Puspita Mandasari, SE., MM, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan DLH Kabupaten Ponorogo, Rabu (18/6/2025).

Menurut Manda, pola pembersihan yang semula hanya dilakukan dua kali sehari—pagi dan sore—ditingkatkan menjadi tiga kali selama gelaran Grebeg Suro. Hal ini dilakukan menyusul prediksi membludaknya pengunjung yang berpotensi menyumbang sampah dalam jumlah besar.

"Pada malam pembukaan kemarin saja, volume sampah sudah memenuhi satu kontainer penuh. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, pada malam 1 Suro bisa naik hingga lima kali lipat dari hari biasa," ungkapnya.

DLH juga melakukan penyisiran dan pembersihan menyeluruh di sepanjang jalur kirab budaya. Petugas disiagakan sejak pagi hingga malam untuk memastikan kebersihan tetap terjaga tanpa mengganggu jalannya acara.

Festival Budaya, Tapi Ramah Lingkungan

Langkah DLH ini menjadi bukti bahwa perayaan budaya tak harus lekat dengan masalah lingkungan. Dengan antisipasi matang dan koordinasi lintas sektor, pesta rakyat seperti Grebeg Suro bisa menjadi ajang edukasi publik akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

"Semua elemen kami gerakkan, termasuk edukasi langsung ke pengunjung tentang pemisahan sampah organik dan anorganik. Harapannya, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, bahkan saat berpesta," tambah Manda.

Grebeg Suro 2025 bukan hanya tentang warisan budaya, namun juga cermin kedisiplinan sosial dan kepedulian terhadap kebersihan kota. 

Di tengah sorot lampu dan hiruk pikuk ribuan orang, ada tangan-tangan petugas DLH yang bekerja dalam diam, memastikan setiap langkah masyarakat tak meninggalkan jejak sampah.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :