Letkol Inf Dwi Ratna, Dandim Ponorogo ketika serahkan penghargaan kepada group Reog dalam ajang festival reog remaja 2025
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Perayaan akbar Grebeg Suro 2025 di Kabupaten Ponorogo sukses digelar, memukau ribuan masyarakat dan tamu undangan dengan kekayaan tradisi serta kebersamaan yang terjalin erat.
Acara penutupan dan prosesi Larungan di Telaga Ngebel menjadi puncak perhelatan yang sarat makna, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Komandan Kodim 0802/Ponorogo Letkol Inf Dwi Soerjono, yang turut aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan.
Kemeriahan Penutupan Grebeg Suro di Alun-Alun
Malam Kamis, 26 Juni, suasana Alun-Alun Kabupaten Ponorogo begitu semarak dengan penutupan Perayaan Grebeg Suro. Letkol Inf Dwi Soerjono didampingi Ketua Persit KCK Cab. XVI Dim Ponorogo Ibu Dina Soerjono, dengan bangga menyambut kehadiran Kasrem 081/Dsj Letkol Inf Meina Helmi S.Sos. beserta Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Koorcab Rem 081 Ibu Ika Febriana Meina Helmi.
Acara ini bukan hanya menjadi magnet bagi masyarakat lokal, tetapi juga menarik perhatian sejumlah pejabat tinggi negara. Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon, beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, dan anggota DPR RI terlihat hadir, menunjukkan betapa pentingnya Grebeg Suro sebagai warisan budaya bangsa. Forkopimda Ponorogo dan berbagai tamu undangan lainnya turut memadati panggung utama, menjadi saksi bisu kemeriahan yang ada.
Penutupan Grebeg Suro dihiasi dengan beragam hiburan menarik, termasuk Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX dan Festival Reog Remaja (FRR) XXI, yang menampilkan kepiawaian para seniman Reog dari berbagai kalangan.
Dentuman gamelan dan gerakan lincah para penari Reog menciptakan atmosfer yang magis, menegaskan identitas Ponorogo sebagai kota Reog. Hiburan musik dan seni tari lainnya juga turut memeriahkan malam tersebut, menambah semarak perayaan.
Dandim Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono, menyampaikan rasa terima kasih dan kehormatannya atas kehadiran Kasrem 081/Dsj.
"Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami karena berkenan hadir pada acara penutupan Grebeg Suro yang digelar oleh Pemkab Ponorogo, yang juga merupakan wilayah Kodim 0802/Ponorogo," ungkap Dandim.
Larungan dan Risalah Doa: Wujud Syukur di Telaga Ngebel
Setelah malam yang penuh kemeriahan, keesokan harinya, Jumat pagi, 27 Juni, rangkaian Grebeg Suro dilanjutkan dengan tradisi Larungan dan Risalah Doa di Pendopo Utama Telaga Ngebel.
Letkol Inf Dwi Soerjono bersama Ibu Dina Soerjono kembali menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan budaya lokal dengan mengikuti seluruh prosesi ini.
Prosesi Larungan, yang juga dihadiri oleh Forkopimda Ponorogo dan para undangan, merupakan bagian integral dari perayaan Grebeg Suro.
Tradisi ini adalah wujud rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sebuah ungkapan terima kasih atas berkah dan karunia yang telah dilimpahkan kepada masyarakat Ponorogo.
Dandim Ponorogo mengungkapkan kebanggaannya dapat berpartisipasi penuh dalam seluruh rangkaian Grebeg Suro 2025.
"Ini adalah yang kedua kalinya kami hadir dan mengikuti kegiatan mulai dari awal pembukaan hingga penutupan termasuk Prosesi larungan," ujarnya.
Mengutip Bupati Ponorogo, Letkol Inf Dwi Soerjono menjelaskan, "Larungan ini merupakan simbol ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas berkah dan karunia yang telah diberikan kepada kita sekalian, di mana dengan adanya kekayaan adat dan budaya yang dimiliki bisa memberikan kemajuan bagi pembangunan serta perekonomian masyarakat Kabupaten Ponorogo."
Lebih lanjut, Dandim juga menekankan pentingnya melestarikan tradisi Larungan sebagai warisan leluhur. Tradisi yang sangat religius ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga simbol kearifan lokal yang sarat dengan nilai-nilai persaudaraan, kekeluargaan, persatuan, dan kesatuan antar warga serta dengan semua elemen masyarakat.
Kehadiran berbagai pihak, mulai dari Bupati, Wakil Bupati, Kapolres, Ketua DPRD, hingga tokoh agama dan masyarakat, di Telaga Ngebel menegaskan semangat kebersamaan ini.
Grebeg Suro 2025 di Ponorogo telah berhasil menciptakan harmoni antara tradisi kuno dan dinamika modern, menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus menjaga dan mengembangkan kearifan lokal demi kemajuan bersama.(Nang/SP/Red).
Posting Komentar