Jawab Kepuasan Warga, Kang Giri Matangkan Infrastruktur dan Wisata Religi

Kang Bupati Sugiri Sancoko 
Bupati Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita dalam 100 hari kerja periode kedua mereka mencatat angka yang menggembirakan. Berdasarkan survei yang dirilis Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), sebanyak 82,3 persen masyarakat Ponorogo menyatakan puas, menjadikan kepemimpinan Kang Giri–Bunda Lisdyarita sebagai yang tertinggi tingkat kepuasannya di Jawa Timur, bahkan peringkat dua se-Jatim setelah Wali Kota Madiun.

Namun di balik apresiasi publik, Kang Giri justru tidak larut dalam euforia. Ia memilih langkah yang tenang tapi pasti: menyusun fondasi pembangunan yang lebih matang untuk lima tahun ke depan.

“Kami tidak lagi kejar halo effect seperti periode pertama. Sekarang waktunya menyempurnakan. Menata ulang organisasi, merancang pembangunan secara lebih serius,” ujar Kang Giri saat menanggapi hasil survei ARCI yang dilakukan pada 20–26 Mei 2025 lalu.

Menjawab Tantangan Dasar: Jalan dan Infrastruktur

Dalam pernyataannya, Kang Giri menekankan bahwa infrastruktur dasar menjadi prioritas utama dalam RPJMD dan RKPD hingga tahun 2028 mendatang.

“Jalan-jalan harus bagus. Itu sudah jadi suara masyarakat yang paling mendasar. Maka kami jawab lewat perencanaan di APBD 2025 sampai 2028,” tegasnya.

Ia menyadari bahwa kebutuhan dasar seperti infrastruktur harus segera dituntaskan sebelum berbicara soal akselerasi sektor lainnya.

Wisata Religi dan Budaya: Mendorong PAD tanpa Menginjak Rakyat

Tak hanya soal jalan dan bangunan fisik, Kang Giri juga menaruh perhatian besar pada pengembangan destinasi wisata, khususnya wisata budaya dan religi.

“Kami butuh PAD yang tinggi, tapi tidak boleh dengan cara yang menyakiti rakyat. Maka kami pilih wisata alam, budaya, dan religi yang ramah peradaban,” jelasnya.

Kebijakan ini bukan sekadar strategi pemasukan daerah. Kang Giri menyebut bahwa wisata harus hadir sebagai ruang pertumbuhan ekonomi sekaligus ruang pelestarian nilai-nilai.

“Kami ingin orang ramai berwisata ke Ponorogo, tapi tidak boleh ada pergeseran moral. Harus tetap beradab. Harus bisa mengeliminasi dampak negatif pasca-wisata,” tambahnya.

Evaluasi sebagai Arah Baru Pembangunan

Sugiri juga mengakui bahwa masa jabatan pertama (2021–2024) menjadi periode penuh pembelajaran. Kini, pada periode kedua, ia dan timnya tak ingin mengulang kesalahan.

“Kami jadikan pengalaman kemarin sebagai refleksi. Sekarang fokusnya menyusun rencana besar untuk lima tahun ke depan. Bukan sekadar tampil cepat, tapi tampil tepat dan kuat,” ujarnya.

Dengan pendekatan yang lebih matang dan fokus jangka panjang, Sugiri berharap hasil kepuasan publik ini bukan menjadi akhir pencapaian, melainkan pijakan untuk melompat lebih tinggi demi kemajuan Ponorogo yang merata dan bermartabat.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :