Sindiran warga terhadap jalan rusak akhirnya berbuah manis, bulan Juli ini jalan itu akan diperbaiki dengan menelan anggaran 1 miliar
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Pemerintah Kabupaten Ponorogo akhirnya angkat suara soal kerusakan parah jalan di jalur Mlilir–Semanding, tepatnya di depan Pasar Njanti arah Timur Pos Polisi Mlilir, Dusun Tenggang, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan.
Setelah sekian lama dikeluhkan warga, jalur yang setiap hari dilintasi truk-truk tambang itu dijanjikan segera diperbaiki paling lambat bulan Juli mendatang.
“Ini sudah kita anggarkan dan masuk dalam APBD induk 2025. Saat ini dalam proses pengadaan. Target kami maksimal Juli sudah mulai pengerjaan,” jelas Shintawati, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Ponorogo, Senin (16/6/2025).
Pihaknya merinci, pekerjaan akan dilakukan sepanjang 350 meter dengan lebar 5 meter, menggunakan konstruksi rigid beton, dengan anggaran mencapai Rp1 miliar.
Jalur ini dinilai vital karena menjadi penghubung antar wilayah dan sekaligus akses utama menuju pusat kegiatan ekonomi warga di Pasar Njanti.
Namun, dalam setahun terakhir, kerusakan semakin parah. Aspal terkelupas, lubang menganga, dan debu tebal menjadi pemandangan sehari-hari. Penyebab utamanya adalah lalu lintas truk tambang pengangkut pasir dari arah Ngebel dengan intensitas tinggi dan kerap melebihi kapasitas muatan.
Warga sekitar sudah lama mengeluhkan kondisi ini. Bahkan dalam beberapa pekan terakhir, mereka memasang spanduk-spanduk bernada sindiran di sepanjang jalan rusak, sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan.
“Setiap hari kami hirup debu, dan jalan sudah seperti kubangan. Apalagi malam hari, sering truk lewat dengan muatan berat. Kami merasa seperti dianaktirikan,” ujar Sutaji, warga Dusun Tenggang.
Kondisi ini juga berdampak pada aktivitas pasar dan kenyamanan pengguna jalan. Tak sedikit pengendara yang nyaris celaka akibat lubang jalan yang tak terlihat, terutama saat malam hari atau saat hujan.
Menanggapi keluhan itu, Shintawati memastikan bahwa perbaikan akan menggunakan standar kualitas terbaik agar tidak mudah rusak lagi, terutama menghadapi beban kendaraan tambang.
Namun demikian, pihaknya juga meminta adanya pengendalian dari pihak terkait agar arus kendaraan berat bisa diatur lebih bijak.
“Jalan sudah kita benahi, tapi kalau truk tetap overload dan tidak ada pembatasan, pasti akan rusak lagi. Perlu sinergi semua pihak, termasuk pemilik tambang,” ujarnya.
Perbaikan ini menjadi harapan besar bagi warga. Setelah bertahun-tahun menunggu, kini mereka ingin bukti, bukan sekadar janji.
Jalan yang baik bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga martabat dan kenyamanan hidup warga yang selama ini terpaksa bersabar dalam debu dan guncangan.
Penulis : Nanang
Posting Komentar