Sukeni,
Kepala Desa Terpilih Desa Karangwaluh Sampung Ponorogo
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Drama politik tingkat desa terjadi di Karangwaluh, Kecamatan Sampung, Ponorogo, Senin (2/6/2025). Dalam pemilihan kepala desa antar waktu (KDAW), Sukeni, sekretaris desa setempat, terpilih menjadi kepala desa setelah menang tipis dengan selisih hanya satu suara dari rivalnya, Mulyono, seorang purnawirawan TNI.
Pemungutan suara yang digelar di kantor desa itu berlangsung ketat dan menegangkan. Dari total 68 suara sah, Sukeni mengantongi 34 suara, sementara Mulyono memperoleh 33 suara. Satu suara dinyatakan tidak sah oleh panitia.
“Detik-detik akhir sungguh membuat jantung berdetak lebih cepat. Saat perolehan saya dan Pak Mulyono sama-sama 33, suara terakhir jadi penentu. Dan ternyata, suara terakhir jatuh untuk saya,” ujar Sukeni kepada awak media dengan mata berkaca-kaca.
Ia mengakui sempat merasa was-was, terlebih saat panitia sengaja memperlambat pembacaan suara terakhir, menciptakan ketegangan yang terasa menyelimuti seluruh ruangan.
“Suasananya benar-benar tegang, seperti menunggu hasil adzan maghrib di bulan Ramadan,” candanya.
Panitia seleksi pilkades antar waktu, Misni, menjelaskan bahwa pemilih dalam KDAW ini terdiri dari unsur perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, hingga perwakilan ormas.
“Meski sengit, proses berjalan aman, tertib, dan kondusif. Ini menunjukkan kedewasaan demokrasi warga Karangwaluh,” ujarnya.
Sukeni menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia berkomitmen akan meneruskan program-program baik dari kepala desa sebelumnya. Tak hanya itu, ia juga berjanji akan menjalankan pemerintahan desa secara lebih aspiratif dan transparan.
“Saya ingin membuka ruang komunikasi seluas-luasnya untuk masyarakat. Apa yang menjadi kebutuhan warga harus didengar dan direspon cepat. Karangwaluh harus menjadi desa yang maju dan sejahtera,” tegas Sukeni.
Pemilihan ini menjadi bukti bahwa politik desa pun bisa menyajikan drama demokrasi yang menegangkan. Namun lebih dari itu, hasil ini juga menjadi pengingat bahwa satu suara bisa sangat menentukan arah masa depan sebuah komunitas kecil.
Penulis : Nanang
Posting Komentar