🔵 NEWS

Aduan Warga Mandek di Regulasi, Sarang Walet di Perumda Ponorogo Bikin Resah

Aksi demo warga perumda beberapa waktu lalu menuntut penutupan sarang burung walet di lingkungan perumahan mereka 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
– Keluhan warga Perumahan Daerah (Perumda) Ponorogo soal keberadaan sarang burung walet tampaknya masih menemui jalan buntu. Hingga kini, belum ada langkah tegas dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menindak keberadaan sarang walet yang dinilai mengganggu lingkungan.

Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Ponorogo, Eko Edi Suprapto, mengaku pihaknya kesulitan mengambil tindakan lantaran belum ada regulasi daerah yang secara khusus mengatur usaha sarang burung walet.

“Kami sudah intensif berkomunikasi dengan pemilik sarang burung walet. Namun pemilik menanyakan standar pencemaran bau yang dimaksud warga. Nah, masalahnya kami tidak bisa memastikan standar pencemaran itu, karena kewenangan ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” ujar Eko, Kamis (3/7).

Polemik sarang walet ini mencuat setelah warga Perumda menggelar aksi protes di depan lokasi usaha milik Willy, pemilik rumah walet. Mereka menilai, selain menimbulkan bau yang menyengat, aktivitas sarang walet juga berpotensi membawa penyakit dan menurunkan kenyamanan lingkungan perumahan.

Namun, alih-alih ditindak, persoalan ini kini berputar-putar di ranah koordinasi antar lembaga. Satpol PP mengaku hanya bisa melakukan mediasi, sementara DLH Ponorogo mengklaim sebatas menjalankan fungsi pengawasan di bidang lingkungan hidup.

Kepala Bidang Penataan dan Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup DLH Ponorogo, Arif Kurniawan, menegaskan bahwa penindakan ataupun penutupan usaha walet bukanlah kewenangan DLH.

“DLH hanya mengawasi aspek lingkungan hidup. Kalau soal penutupan, itu kewenangan Satpol PP atau instansi terkait lain. Tapi kami sudah melakukan koordinasi lintas sektoral bersama tim gabungan dari kecamatan,” jelas Arif.

Arif menambahkan, pemilik sarang walet sudah dipanggil secara khusus oleh pihak Kecamatan Ponorogo. Pemerintah kecamatan, kata dia, berjanji akan menindaklanjuti seluruh keluhan warga.

Namun, hingga kini warga masih menunggu langkah nyata pemerintah. Beberapa warga menyayangkan lambannya penyelesaian kasus ini.

“Kami hanya ingin hidup tenang di lingkungan perumahan. Jangan sampai usaha pribadi mengorbankan kenyamanan banyak orang,” kata salah satu warga Perumda yang minta namanya di sembunyikan.

Persoalan sarang walet di lingkungan permukiman memang bukan masalah baru di Ponorogo. Selain persoalan bau, suara bising dari pengeras suara penarik walet juga sering menjadi sumber keluhan. Namun lemahnya regulasi daerah membuat penindakan seolah berjalan di tempat.

Sejumlah pengamat lingkungan menilai pemerintah daerah perlu segera merumuskan Perda khusus pengaturan usaha walet. Selain soal perizinan dan jarak lokasi usaha dari pemukiman, Perda juga harus mengatur standar baku mutu lingkungan, termasuk kebisingan dan pencemaran bau.

Tanpa dasar hukum yang jelas, konflik sosial semacam ini diprediksi bakal terus berulang, mengingat bisnis sarang walet dianggap sangat menggiurkan secara ekonomi.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
13 komentar
Batal
Comment Author Avatar
Anonim
Yg perlu diatur kebisingan suara panggil kalau pun itu dikomplek perumahan,kalau bau atau pencemaran lingkungan,penyakit itu tidak ada. Ditempat kami ribuan rumah burung walet gak ada masalah, sumatee hadir
Comment Author Avatar
Ya bagaimanapun juga itu aduan dan betul kotoran kalau di luar mobil atapnya pada banyak kotoran dan di jalan aspal terlihat putih2. Baunya itu katanya pas pembersihan dan itu diakui pemilik .
Comment Author Avatar
Anonim
Mana Ada RBW Yang Bau,Yang Bilang Bau Mungkin Ada Iri 🤣
Comment Author Avatar
Anonim
Pasti warga yg iri&dengki. Dimana ada RBW yg menimbulkan bau&penyakit? Daerah saya dr th 60-an sdh ada RBW&tdk menimbulkan masalah. Malah daerah sktr RBW sering mendapat bagian sembako jad mrk ikut merasakan hasil dr RBW
Comment Author Avatar
Anonim
Supaya tdk protes bangunkan gedung walet yang protes otomatis berhenti koar2
Comment Author Avatar
Anonim
Itu cuma iri saja ....
Comment Author Avatar
Anonim
Wkwkwk iri aja itu
bau dari mana emank kotorannya terbang ke muka kalian kotoran dlm gedung pun ngga akan bau sampai keluar yg bising paling suara pemanggilnya
Comment Author Avatar
Anonim
Jawa Jawa
Comment Author Avatar
Anonim
Aneh dech, mana ada RBW yg mengeluarkan bau
Comment Author Avatar
Anonim
Pemeliharaan burung walet sudah lama muncul issu tentang pencemaran yang tidak pernah memberikan bukti terhadap effect negatif kalau masalah bunyi memang perlu ditata agar usaha burung walet tetap berlanjut tampa menggangu masyarakat sekitarnya bunyi pemaggil Koloni burung walet memang perlu distell dan diaktifkan secara otomatis supaya tidak mengganggu masyarakat sekitarnya seperti suara panggil luar seharusnya distell dengan baik agar bisa terkontrol suaranya dan distell sesuai waktu otomatis bisa mati dan hidup volumenya secara otomatis misalnya harus disetting supaya tidak mengganggu kegiatan ibadah atau kegiatan acara rutin masyarakat. Pada waktu malam disesuiakan jam burung pulang ke sarangnya sekitar paling 19.30 paling lambat karena tidak ada gunanya juga suara panggil diputar 24 Jam karena burung juga seharian terbang mencari makan perlu juga istirahat, jadi kalau yang membunyikan Sampai 24 Jam hanya lebih banyak mengganggu dan tidak effective sebaiknya diatur bunyinya sesuai dengan waktu dan prilaku coloni burung walet. Pemeliharaan burung walet sebenarnya memberikan dampak positif kepada pengusaha dan masyarakat jika dikelola dengan baik disamping harganya yang tinggi dan perawatannya yang mudah low maintenance,juga memberikan dampak kepada petani jika bisa dikelola dengan baik seperti kandungan kotoran sarang burung walet sangat baik dijadikan pupuk dan hasilnya baik sekali untuk semua tanaman namu perlu pengelolaan yang baik inilah perlunya ada keterlibatan peneliti dan untuk membantu pertanian dan maraknya atau tingginya populasi burung walet bahkan bisa membantu petani tidak menggunakan pestisida yang dapat merusak ekosistem dan lingkungan. Selamat kepada pengusaha dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Comment Author Avatar
Anonim
Warga yang iri aja itu yang protes
Comment Author Avatar
Anonim
Rumah walet mana sih yang mengeluarkan bau🤣🤣🤣klw suara oke lah, karena saya juga petani walet🤭😂
Comment Author Avatar
Anonim
Betul sekali.jd Pengin ketiwi