Kauman Siap Bergelora: Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025 Suguhkan Pesona Budaya dan Ekonomi Rakyat
![]() |
Toni Kristiawan, S.STP, M.Si Camat Kauman Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Kecamatan Kauman, Ponorogo, tengah bersiap menyambut denyut semarak Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025. Gelaran budaya tahunan yang sarat makna spiritual dan hiburan rakyat ini dijadwalkan berlangsung mulai 18 Juli hingga puncak acara pada 26 Juli 2025, dipusatkan di kawasan Monumen Bantarangin.
Camat Kauman, Toni Kristiawan, S.STP, M.Si., mengatakan Grebeg Tutup Suro bukan sekadar pesta rakyat, tetapi menjadi napas pelestarian tradisi sekaligus penggerak ekonomi lokal.
“Kami berupaya menghadirkan kegiatan yang tak hanya memanjakan mata, tetapi juga membuka ruang bagi pelaku UMKM. Semua terlibat, mulai dari warga, seniman, hingga pelaku usaha kecil,” ujar Toni saat ditemui di kantornya Selasa, 15/07/2025.
Rangkaian Panjang, Ragam Pesona
Agenda Grebeg Tutup Suro tahun ini terbilang padat dan bervariasi. Dimulai pada 18 Juli 2025 dengan Simaan Al-Qur’an. Panggung hiburan pun tak kalah semarak dengan penampilan Street Music The Jadoel Band pada 19 Juli malam, dilanjutkan prosesi Ziarah Makam pada 19-20 Juli.
Tanggal 21 hingga 23 Juli, Monumen Bantarangin akan menjadi saksi keunikan Kejuaraan Memanah Berkuda, atraksi Reog Bantarangin, Istighosah dan Gema Sholawat, serta ritual malam penuh khidmat. Panggung budaya makin riuh dengan Buceng Porak Festival, prosesi Bedhol Pusaka, hingga sajian Jaran Thik yang sarat nilai sakral dan seni.
Tanggal 24 Juli, Kauman direncanakan menyuguhkan atraksi Gajah-Gajahan, pertunjukan Wayang Kulit semalam suntuk, dan puncak semarak Malam Spektakuler. Sementara, 26 Juli menjadi klimaks Grebeg Tutup Suro dengan digelarnya Kirab Budaya mulai pukul 13.00 WIB.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko bersama Wakil Bupati Bunda Lisdyarita dijadwalkan hadir memimpin kirab budaya, didampingi jajaran Forkopimca Kauman dan tokoh-tokoh masyarakat.
Momentum Budaya Sekaligus Ekonomi
Selain suguhan budaya, panitia juga memberi ruang khusus bagi UMKM untuk berjualan di setiap lokasi acara. Bagi masyarakat Kauman, Grebeg Tutup Suro bukan hanya pelestarian adat, tetapi juga peluang mendongkrak ekonomi kerakyatan.
“Ponorogo terkenal lewat budaya Reog, tapi jangan lupa, banyak potensi lain yang perlu diangkat. Grebeg Tutup Suro jadi ruang ekspresi sekaligus promosi ekonomi rakyat,” tambah Toni.
Semangat BerAKHLAK, Bangga Melayani Bangsa yang diusung Kecamatan Kauman dalam setiap kegiatan menjadi benang merah bagaimana budaya, ekonomi, dan kebersamaan warga berpadu dalam sebuah festival.
Ponorogo kini tak hanya bicara Reog, tetapi juga bagaimana tradisi lokal mampu memantik geliat ekonomi dan kebanggaan daerah.
“Grebeg Tutup Suro Bantarangin bukan hanya untuk ditonton, tetapi untuk dirasakan kebersamaannya,” pungkas Toni.
Ayooo hadiri dan saksikan Grebeg Tutup Suro Bantarangin 2025 di Kecamatan Kauman, Ponorogo!
Penulis : Nanang