🔵 NEWS

Kepala Desa Sedarat: “Persatuan Warga adalah Kekuatan yang Tak Pernah Goyah”

Sugeng Setiono, Kades Sedarat Balong serahkan gunungan kepada Ki dalang Sigit Ariyanto dari Rembang 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
– Suasana khidmat sekaligus semarak terasa di halaman Balai Desa Sedarat, Kecamatan Balong, Sabtu malam (26/7/2025), saat pagelaran wayang kulit semalam suntuk digelar sebagai puncak acara Bersih Desa Sedarat.

Dalam sambutannya, Sugeng Setiono, Kepala Desa Sedarat, mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan yang hadir, termasuk anggota DPRD Provinsi Jawa Timur H. Mirza Ananta, S.Sos dari Fraksi NasDem, jajaran Forkopimca Balong, serta para kepala desa se-Kecamatan Balong.

“Saya mohon maaf bila ada suguhan yang kurang berkenan. Tapi malam ini, saya bangga dan terharu. Ini adalah wujud kekompakan warga yang luar biasa,” ujar Sugeng dengan mata berbinar.

Lebih dari sekadar seremoni, Sugeng menyebut acara ini sebagai sujud syukur kolektif warga Sedarat atas nikmat dan keselamatan yang diberikan Tuhan. Ia mengajak masyarakat untuk menghadirkan Tuhan di hati, menembus langit dalam doa.

H.. Mirza Ananta, S.Sos anggota DPRD Jatim fraksi Nasdem ketika hadiri pagelaran wayang kulit di Sedarat Balong 

“Mari kita berdoa, semoga Desa Sedarat menjadi desa yang lebih baik dalam segala hal, dijauhkan dari bala, dan seluruh leluhur kita yang telah tiada dimasukkan ke surga,” ucapnya dengan penuh haru.

Sugeng juga menggarisbawahi bahwa satu-satunya kekuatan yang tak akan goyah adalah persatuan dan kesatuan warga. “Dan malam ini, kekuatan itu terbukti,” tegasnya.


Antusias warga masyarakat saksikan pagelaran wayang kulit di halaman desa Sedarat Balong 

Pantauan Sinyal di lokasi
, ribuan warga antusias memadati arena. Di sepanjang jalan menuju lokasi, puluhan pelaku UMKM membuka lapak, menambah semarak suasana dan memberikan efek ekonomi nyata bagi masyarakat.

Pagelaran wayang yang dibawakan Ki Sigit Ariyanto dari Rembang dengan bintang tamu Jolang, menutup seluruh rangkaian Bersih Desa yang digelar sejak 23 Juli lalu. Mulai dari tari lesung, reog, gajah-gajahan, hingga doa bersama menjadi wujud nyata pelestarian budaya leluhur di tengah masyarakat modern.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar