Nguri-Uri Budaya, Desa Sawuh Hidupkan Reog Simo Mudo dan Wayang Kulit: Ekonomi Warga Ikut Bergeliat

Pagelaran seni reog Simo Mudho desa Sawuh Siman Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
— Semarak budaya membuncah di Desa Sawuh, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, sepanjang awal Juli 2025. Rangkaian bersih desa sekaligus peringatan Hari Jadi Pemerintah Desa Sawuh ke-179 diwarnai deretan pagelaran seni tradisional yang menyedot antusiasme warga.

Sabtu malam, 5 Juli 2025, Lapangan Kawestan disulap menjadi pusat keramaian. Alunan musik kendang dan gong mengiringi aksi memukau puluhan seniman Reog Simo Mudho. 

Kompak, ibu-ibu penggerak PKK pemdes Sawuh Siman Ponorogo ramaikan acara

Kesenian kebanggaan masyarakat Sawuh itu tampil gagah, menampilkan tarian Jathil, Bujang ganong hingga atraksi barongan yang membuat penonton menahan napas. Riuh sorak dan tepuk tangan warga membelah malam desa, tanda rindu hiburan tradisi yang lama terpendam.

“Warganya sangat antusias, ramai sekali. Ini bukti masyarakat haus hiburan dan bangga pada budayanya sendiri,” tutur Siswanto, SH, Kepala Desa Sawuh, ditemui di sela acara. 

Ia menyebut pagelaran budaya tahun ini menjadi titik awal untuk menjadikan acara serupa sebagai agenda tahunan desa.

Siswanto, SH
Kades Sawuh Siman 

Puncak perayaan bakal digelar pada Senin malam, 7 Juli 2025. Wayang kulit akan menutup rangkaian acara dengan lakon Bangun Candi Saptoargo, dibawakan dalang muda berbakat Ki Sigit Ariyanto, S.Sn, dengan iringan seni karawitan Cakraningrat. Panitia optimistis penonton akan memadati lapangan seperti malam pagelaran reog.

Tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, helatan bersih desa Sawuh juga memberi efek nyata bagi ekonomi warga. Di sepanjang jalan menuju Taman Kawestan, deretan tenda pedagang UMKM berdiri berjejal, menawarkan aneka kuliner, kerajinan, hingga mainan anak-anak. 

Penampilan reog Simo Mudho Desa Sawuh Siman 

Pengunjung yang membludak membuat dagangan para pelaku usaha kecil laris manis. Aroma sate, jagung bakar, dan kopi panas berbaur dengan semangat kebersamaan.

“Alhamdulillah rame sekali. Jualan saya dua kali lipat lebih laris dibanding hari biasa,” kata salah satu penjual jajanan tradisional.

Penari Jathil ramaikan pagelaran Reog Simo Mudho Desa Sawuh Siman 

Siswanto mengakui geliat ekonomi warga menjadi nilai tambah dari kegiatan seni budaya. “Selain hiburan, ini jelas menggerakkan ekonomi lokal. Kita ingin desa Sawuh tidak hanya dikenal karena budaya, tapi juga karena ekonomi masyarakatnya yang hidup,” tandasnya.

Geliat UMKM ikut meramaikan bersih desa dan peringatan hari jadi pemerintah desa Sawuh ke-179 tahun

Dalam usianya yang menginjak 179 tahun, Desa Sawuh seakan ingin membuktikan bahwa tradisi bukanlah sesuatu yang usang. Sebaliknya, ia bisa menjadi denyut nadi ekonomi sekaligus kebanggaan identitas.

Pagelaran budaya di Sawuh seolah mengirim pesan: di tengah modernisasi, masyarakat masih merindukan panggung seni warisan leluhur—sekaligus peluang untuk menyejahterakan hidup.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama
SINYAL PONOROGO

🌐 Dibaca :