Ponorogo Movement: Gerakan Kebudayaan Baru yang Menyatukan Energi Paris dan Jawa
Ponorogo Movement, sekelompok seniman muda dan penggiat budaya persembahkan maha karya. Ayoo ramaikan Sabtu malam, 16 Agustus 2025 hanya di Omah Bantarangin
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Sebuah gelombang baru dalam dinamika kebudayaan akan segera bergulir dari jantung Kota Reog. Lewat inisiatif Ponorogo Movement, sekelompok seniman muda dan penggiat budaya menggagas pertemuan lintas batas antara tradisi dan kontemporer, antara lokalitas dan globalitas.
Gerakan ini akan resmi diluncurkan pada Sabtu malam, 16 Agustus 2025, di Stage Omah Bantarangin, mulai pukul 19.00 hingga tengah malam.
Di antara sederet penyaji yang akan tampil, sorotan tertuju pada kolaborasi unik antara dua penari kontemporer: Kadek Puspasari dari Bali dan Stefania Rossetti, seniman tari asal Paris, Prancis.
Keduanya mempertemukan bahasa gerak yang mereka dalami dari pengalaman berbeda, namun disatukan oleh ketertarikan yang sama terhadap Jathilan – kesenian rakyat yang sarat makna spiritual dan energi trance.
“Pertemuan kami bukan sekadar artistik, tapi juga filosofis,” kata Kadek. Mereka bertemu pertama kali di Paris, lalu kembali bertemu di Jawa, membawa semangat eksplorasi yang sama: mengurai gerak dari akar, mengembangkan dengan improvisasi stilistik, dan menyatukannya dalam harmoni energi.
Inspirasi utama mereka datang dari konsep pucang kanginan – sebatang pohon yang melambai tertiup angin, merepresentasikan kelenturan, kekuatan, dan keberanian untuk berubah arah.
Pertunjukan kolaboratif ini menjadi bagian dari peluncuran Ponorogo Movement #1, sebuah ruang temu lintas disiplin seni, yang digagas oleh Wisnu HP dan komunitas seniman muda lainnya.
Gerakan ini lahir dari kegelisahan sekaligus harapan untuk membuka ruang-ruang baru bagi ekspresi budaya di Ponorogo. Bukan hanya sekadar panggung seni, tapi juga ekosistem yang memberi ruang dialog, kolaborasi, dan regenerasi.
“Kami ingin gerakan ini menjadi pijakan baru, tempat orang-orang berbagi energi, ide, dan semangat bergerak bersama,” ujar Wisnu.
Agenda malam itu bukan hanya pertunjukan, tapi juga sesi berbagi dan diskusi di akhir acara, yang membuka ruang refleksi antara seniman dan penonton. Komunitas Ponorogo Arts Council serta Sparing Art Cinema turut menjadi mitra dalam perhelatan ini, menandai awal perjalanan panjang yang melibatkan banyak pihak.
Ayo datang dan ramaikan acaranya!
Catat tanggalnya: Sabtu, 16 Agustus 2025, mulai pukul 19.00 WIB di Stage Omah Bantarangin, Ponorogo.
Jangan sampai ketinggalan momen bersejarah dalam gerakan budaya baru Ponorogo.
#SelamatBergerak!
Penulis : Nanang