Sawuh Gelar Bersih Desa dan Hari Jadi ke-179, Warga Tumpah Ruah Iringi 1.000 Obor

Doa Tahlil di lapangan Kawestan Sawuh Siman Ponorogo rangkaian acara bersih desa dan peringatan hari jadi pemerintah desa Sawuh 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Suasana magis menyelimuti Desa Sawuh, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Kamis malam (3/7/2025). Ratusan warga tumplek blek memenuhi jalanan desa, membawa obor yang menyala temaram. Mereka mengiringi kirap tumpeng sejauh 300 meter dari kantor Pemerintah Desa Sawuh menuju Lapangan Kawestan. 

Pawai obor ini menjadi penanda dimulainya rangkaian acara Bersih Desa sekaligus peringatan Hari Jadi Pemerintah Desa Sawuh yang ke-179.

Kirap tumpeng 1000 obor moment sakral acara bersih desa Sawuh Siman Ponorogo 

Siswanto
, SH Kepala Desa Sawuh, menuturkan bahwa tahun ini menjadi momentum istimewa. Pasalnya, inilah kali pertama Pemerintah Desa Sawuh menggelar perayaan Hari Jadi secara resmi setelah berhasil melacak sejarah berdirinya pemerintahan desa.

“Kami menemukan bahwa Hari Jadi Pemerintah Desa Sawuh jatuh pada Sabtu Pon, 9 Muharam. Usianya kini genap 179 tahun. Sampai sekarang sudah ada sepuluh lurah yang memimpin Desa Sawuh,” jelas Siswanto dengan mata berbinar.

Prosesi Kirap Tumpeng seribu obor desa Sawuh Siman Ponorogo 

Tak hanya kirap obor, rangkaian peringatan hari jadi desa yang akan berlangsung hingga 7 Juli 2025 ini sarat dengan nuansa religi dan budaya. Pada Jumat malam (4/7), digelar pengajian akbar menghadirkan dai kondang asal Magetan, KH. Tugiono Bashori.

Sabtu (5/7) menjadi giliran pentas kesenian tradisional yang menampilkan seni-seni khas Desa Sawuh seperti reog dan lain sebagainya. Siswanto menegaskan, pentas ini penting untuk menjaga seni tradisi agar tidak punah di tengah arus modernisasi.

Tumpeng Ingkung diporak untuk kenduri seluruh warga desa Sawuh 

Puncak acara akan digelar pada Senin malam (7/7) berupa pagelaran wayang kulit dengan dalang muda berbakat, Ki Sigit Arianto, bersama bintang tamu Jolang yang siap memukau penonton.

Ritual Sakral

Kirap tumpeng 1.000 obor memang menjadi magnet utama. Prosesi ini tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna spiritual. Jalanan desa sengaja dibuat gelap gulita. 

Hadroh desa sawuh turut meriahkan acara bersih desa dan peringatan hari jadi pemerintah desa Sawuh 

Satu-satunya sumber cahaya adalah obor yang digenggam ratusan warga. Mereka mengelilingi tumpeng berisi ingkung ayam dan hasil bumi Desa Sawuh, simbol rasa syukur sekaligus permohonan keselamatan dan keberkahan.

Sesampainya di Lapangan Kawestan, warga menggelar kenduri bersama diiringi doa tahlil. Semua berharap Desa Sawuh makin maju, masyarakat hidup rukun, murah rezeki, dan dijauhkan dari segala bencana.

“Kami ingin acara ini menjadi agenda tahunan. Selain nguri-nguri tradisi, ini juga jadi sarana mempererat kerukunan warga,” ucap Siswanto.

Antusiasme warga pun terlihat luar biasa. Hampir setiap kegiatan selalu dipadati masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Warga seperti haus akan perayaan kebersamaan setelah sekian lama belum pernah memiliki event resmi hari jadi desa.

Siswanto, SH
Kepala desa Sawuh Siman Ponorogo 

“Senang sekali, akhirnya desa kami punya peringatan hari jadi. Harapannya Desa Sawuh semakin terkenal dan makmur,” kata salah satu warga Sawuh yang turut membawa obor dalam kirap.

Rangkaian Bersih Desa dan Hari Jadi ke-179 Desa Sawuh bukan sekadar ritual budaya. Ia menjadi simbol kebangkitan sejarah dan identitas desa. Di tengah gempuran modernisasi, Desa Sawuh membuktikan masih mampu menjaga warisan leluhur sambil melangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Dengan kobaran 1.000 obor, Desa Sawuh tak hanya terang malam itu. Ia menyalakan semangat baru bagi seluruh warganya.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama
SINYAL PONOROGO

🌐 Dibaca :