🔵 NEWS

Pasar Janti Akhirnya Rata dengan Tanah, Pemdes Ngrupit Janjikan Rest Area Sementara

Tinggal kenangan, pasar Janti rata dengan tanah 

PONOROGO, SINYALPONOROGO –
Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, akhirnya resmi dibongkar pada Selasa pagi (26/8/2025). Sejak pukul 07.30 WIB, satu per satu bangunan pasar yang berdiri puluhan tahun itu roboh diterjang alat berat. Tak butuh waktu lama, hanya sekitar dua setengah jam, pasar yang selama ini menjadi sumber nafkah bagi puluhan pedagang itu rata dengan tanah.

Suasana pagi itu penuh hiruk pikuk. Aparat keamanan dari Polres Ponorogo, Kodim 0802, hingga Satpol PP berjaga di sisi jalan yang ramai dilalui kendaraan. Sesekali arus lalu lintas tersendat karena warga mondar-mandir mengangkut puing bangunan. Kayu, seng, hingga besi bekas dikumpulkan, sebagian dibawa pulang, sebagian lain diangkut dengan kendaraan bak terbuka.

Sebanyak 23 pertokoan depan dan belasan warung di kompleks Pasar Janti kini tinggal kenangan. Namun, para pedagang memilih menerima kenyataan. Banyak yang sejak sehari sebelumnya sudah membongkar sendiri tokonya, demi menyelamatkan barang dagangan dan perkakas.

Kepala Desa Ngrupit, Suherwan, S.H., M.H., menegaskan bahwa pembongkaran ini merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Desa (Musdes) pada Mei lalu yang memutuskan Pasar Janti harus dibongkar. 

“Bangunan sudah tua, tidak layak, bahkan terbukti disalahgunakan untuk praktik asusila. Ini keputusan bersama masyarakat,” ujarnya.

Namun, Suherwan tak ingin meninggalkan pedagang begitu saja. Ia memastikan setelah pasar dibongkar, lokasi tersebut akan ditata sementara menjadi rest area agar warga tetap bisa berjualan. 

“Warga bisa memakai tenda-tenda untuk berjualan, tapi setelah selesai tetap dibersihkan lagi. Jadi lahannya tetap rapi dan tidak kumuh,” tegasnya saat memantau pembongkaran.

Proses pembongkaran berlangsung lancar tanpa perlawanan, dibantu dua unit alat berat yang mempercepat pekerjaan. Pada pukul 10.06 WIB, seluruh bangunan pasar sudah rata dengan tanah. Aparat desa, BPD, serta perwakilan Muspika ikut menyaksikan jalannya eksekusi hingga selesai.

Bagi pedagang, hilangnya Pasar Janti tentu menjadi kehilangan besar. Namun di balik kesedihan itu, terselip harapan baru: pembangunan pasar yang lebih representatif dan modern.
“Berat rasanya, karena di sini kami mencari nafkah bertahun-tahun. Tapi kalau untuk kebaikan bersama, kami ikut pasrah. Harapannya segera dibangun lagi, supaya kami bisa kembali berjualan,” ujar salah satu pedagang sambil memunguti sisa papan dari tokonya yang telah roboh.

Kini, Pasar Janti tinggal puing. Tetapi bagi warga Ngrupit, pembongkaran ini bukanlah akhir, melainkan awal dari penataan ruang desa yang lebih baik.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar