Pedagang Bongkar Mandiri, Pasar Janti Siap Diratakan Besok
Pekerja sedang membongkar pertokoan dan keluarkan isi di pasar Janti Jenangan Ponorogo
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Sehari jelang eksekusi resmi, sejumlah pedagang di Pasar Janti, Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, memilih membongkar toko dan warungnya secara mandiri. Langkah itu mereka ambil demi menyelamatkan barang dagangan dan perkakas sebelum alat berat diturunkan pemerintah desa pada Selasa (26/8/2025).
Rumanto, salah satu pemilik pertokoan depan pasar Janti, mengaku pasrah namun tetap berusaha bijak menghadapi keputusan bersama ini.
“Saya sudah 25 tahun mencari nafkah di pasar Janti. Memang berat, tapi kita bongkar sendiri supaya barang bisa diamankan. Harapannya, pasar segera dibangun kembali,” ungkapnya, Senin (25/8/2025).
Keputusan pedagang membongkar lebih awal ini dianggap langkah tepat oleh Kepala Desa Ngrupit, Suherwan. Ia menilai sikap kooperatif warga menunjukkan bahwa pembongkaran bukan sekadar instruksi sepihak, melainkan hasil musyawarah desa (musdes) yang telah disepakati bersama.
“Besok kami siapkan satu unit alat berat untuk meratakan bangunan pasar. Prosesnya juga akan dikawal aparat TNI–Polri, Satpol PP, serta disaksikan tokoh masyarakat. Ini bentuk kebersamaan, bahwa pembongkaran Janti adalah kehendak warga sendiri,” tegas Suherwan.
Selain faktor usia bangunan yang sudah uzur dan dinilai tidak layak, keberadaan pasar Janti juga tercoreng praktik asusila yang sempat marak di kawasan tersebut. Sejak 2023, pemerintah desa bahkan menghentikan pungutan retribusi, sebagai langkah awal menuju penertiban.
Kini, harapan pedagang bertumpu pada janji pembangunan kembali. Pemerintah desa telah mengajukan proposal ke tingkat provinsi dan pusat untuk menjadikan lokasi pasar Janti sebagai area pertokoan modern sekaligus rest area.
Di tengah kegetiran, keputusan membongkar secara sukarela memberi pesan moral: warga memilih menatap masa depan bersama, meski harus kehilangan tempat mereka mencari nafkah puluhan tahun lamanya.
Penulis : Nanang