🔵 NEWS

Tangkal Hepatitis Sejak Dini, Ponorogo Masukkan Skrining Ibu Hamil dalam Layanan Rutin

Ibu hamil mendapat pelayanan skrining Hepatitis B dari Dinkes Ponorogo (Foto Dinkes Ponorogo & Kominfo)

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
– Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus memperkuat pertahanan terhadap ancaman hepatitis B, khususnya dari jalur penularan ibu ke bayi. Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), layanan skrining hepatitis B kini telah menjadi bagian dari pemeriksaan rutin antenatal care (ANC) bagi ibu hamil di seluruh fasilitas kesehatan.

“Jika ibu hamil terbukti positif HBsAg, maka bayinya wajib mendapat suntikan HBIG kurang dari 24 jam pascalahir,” kata Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti, Jumat (1/8/2025). Suntikan imunisasi pasif ini diyakini efektif mencegah infeksi sejak awal kehidupan bayi.

Hingga Juli 2025, Dinkes mencatat 40 kasus hepatitis B baru, sementara tahun 2024 lalu ditemukan 73 kasus. Namun sejauh ini, belum ada laporan penularan ke bayi—buah dari deteksi dini dan penanganan cepat. 

"Setiap pasien positif akan segera dirujuk ke rumah sakit dan mendapat pengobatan, termasuk multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh,” ujar Dyah.

Gejala hepatitis B kerap samar di awal, seperti mata kuning, mudah lelah, dan urin berwarna gelap. Bila luput ditangani, infeksi kronisnya bisa berkembang menjadi sirosis atau bahkan kanker hati. Oleh karena itu, bayi dari ibu yang terinfeksi hepatitis B tetap harus dipantau. Pemeriksaan ulang dilakukan pada usia sembilan bulan untuk memastikan status kekebalan si kecil.

Sebagai langkah lanjutan, Dinkes tengah mengajukan layanan terapi antivirus hepatitis B yang dijadwalkan mulai berjalan pada 2026. Program ini merupakan bagian dari pilot project nasional yang kini baru dilaksanakan di enam provinsi, termasuk Jawa Timur. “Kami telah mendapat dukungan alat dari Kemenkes, salah satunya untuk pemeriksaan HBV DNA,” terang Dyah.

Dinkes juga mengingatkan bahwa virus hepatitis B menular melalui cairan tubuh seperti darah, hubungan seksual, dan penggunaan jarum suntik bersama. Masyarakat diminta menjaga kebersihan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Momentum Hari Hepatitis Sedunia pada 28 Juli seharusnya menjadi pengingat bahwa pencegahan adalah kunci,” tegas Kadinkes.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar