šŸ”µ NEWS

BUM Desa dan Desa Berdaya di Ponorogo Terima Suntikan Dana Rp1 Miliar, Dorong Kemandirian Ekonomi Desa

Kegiatan workshop dan pendampingan penyusunan laporan pertanggungjawaban program di embung pakel Desa Patik Pulung 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
– Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk program BUM Desa dan Desa Berdaya di Ponorogo tahun 2025. Total ada sepuluh desa penerima dengan nilai masing-masing Rp100 juta, yang diharapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Kabid PKPUEM Sosbud Dinas PMD Ponorogo, Sopan Nugroho, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan investasi untuk memperkuat kemandirian desa. 

“Dana ini harus dikelola transparan dan tepat sasaran. Kita dorong agar BUM Desa dan Desa Berdaya benar-benar menjadi penopang ekonomi warga,” ujarnya kepada Sinyal Ponorogo, Rabu (10/9/2025).

Tujuh BUM Desa penerima BKK antara lain Baosan Lor, Mojopitu, Nambak, Pulung, Ngindeng, Sekaran, dan Bulak. Sementara tiga desa lainnya masuk program Desa Berdaya yakni Sukosari (Babadan), Wringinanom (Sambit), dan Karangan (Balong).

Sopan Nugroho, Kabid PKPUEM Sosbud Dinas PMD Ponorogo ketika Pemaparan 

Dari data Dinas PMD, beberapa BUM Desa sudah menunjukkan progres menggembirakan. Misalnya, BUM Desa Sapta Utama Mojopitu (Slahung) yang telah merealisasikan 100% dana untuk toko pertanian, serta BUM Desa Margo Mulyo Ngindeng (Sawoo) yang juga tuntas mengembangkan toko kelontong. Namun, masih ada BUM Desa yang realisasinya di bawah 20%, seperti Baosan Lor (Ngrayun) dan Nambak (Bungkal).

Untuk program Desa Berdaya, tiga desa penerima masih dalam tahap realisasi. Dua desa fokus pada ketahanan pangan lewat budidaya lele, sementara Karangan (Balong) memilih jalur wisata dengan wahana permainan anak.

Sopan menambahkan, Pemkab Ponorogo sudah mengajukan usulan tambahan BKK tahun 2026 kepada Pemprov Jatim. Ada 13 desa yang diusulkan masuk program BUM Desa dan lima desa lainnya program Desa Berdaya. 

“Harapannya lebih banyak desa yang bisa naik kelas, dari hanya penerima bantuan menjadi desa yang mampu memberi dampak ekonomi nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Acara workshop dan pendampingan penyusunan laporan pertanggungjawaban program ini digelar di Embung Pakel, Desa Patik, Kecamatan Pulung, dengan melibatkan seluruh kepala desa penerima dan narasumber dari Dinas PMD Provinsi Jawa Timur.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar