Kementerian Transmigrasi Kirim 1.000 Transmigran S2-S3, Kawasan Transmigrasi Disiapkan Jadi Pusat Pertumbuhan Baru
Wamen Transmigrasi
Viva Yoga Mauladi ketika diwawancarai
JAKARTA, SINYALPONOROGO – Kementerian Transmigrasi meluncurkan terobosan baru dalam upaya mempercepat pengembangan kawasan transmigrasi. Tak lagi sebatas memindahkan penduduk, kini kementerian yang dipimpin oleh Wamen Viva Yoga Mauladi itu mengirim 1.000 transmigran berpendidikan magister dan doktor ke berbagai daerah.
“Mereka lulusan perguruan tinggi ternama seperti UGM, ITB, UI, IPB, Unpad, Undip, ITS, hingga universitas daerah. Setelah lulus S2 dan S3 lewat beasiswa Transmigrasi Patriot, mereka akan menetap di kawasan transmigrasi untuk mengembangkan potensi ekonomi, budaya, dan sosial,” ujar Viva Yoga saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Langkah ini didahului dengan pengiriman Tim Ekspedisi Patriot yang terdiri dari 2.000 peneliti. Mereka mencakup 42 guru besar, 358 doktor, 846 sarjana dan magister, serta 754 mahasiswa. Para peneliti itu disebar ke 154 kawasan transmigrasi untuk memetakan potensi lokal. Hasil riset mereka akan menjadi dasar bagi transmigran patriot dalam mengembangkan kawasan.
Paradigma transmigrasi pun bergeser. Bila dahulu cenderung sentralistik dan top down, kini lebih desentralistik dan bottom up. Pemerintah daerah yang membutuhkan transmigran dapat mengajukan permintaan, dengan syarat menyediakan lahan bagi kawasan transmigrasi.
“Orientasi transmigrasi sekarang bukan lagi sekadar memindahkan penduduk. Tapi menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang kompetitif, produktif, dan berorientasi ekspor,” tegas Viva Yoga, yang juga Wakil Ketua Umum PAN.
Program ini diharapkan dapat menjadikan kawasan transmigrasi sebagai motor penggerak ekonomi baru di daerah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan, industri kreatif, hingga pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.
Penulis : Nanang