Lagita, Kota Baru dari Program Transmigrasi: Wamen Viva Yoga Dorong Jadi Role Model Nasional
![]() |
| Wamen Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi serahkan bantuan |
BENGKULU UTARA, SINYALPONOROGO – Kawasan transmigrasi di Lagita, Kabupaten Bengkulu Utara, kini tak lagi menyerupai hutan belantara. Empat dekade lalu, tempat ini hanya semak dan babi hutan. Kini, berdiri rumah sakit daerah, gedung olahraga, islamic centre, hingga kantor pelayanan publik. Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, menyebut kawasan ini sudah setara kota baru.
“Kalau datang ke sini, bukan seperti kawasan transmigrasi. Fasilitasnya lengkap, luar biasa,” ujar Viva Yoga saat kunjungan kerja di Desa Giri Kencana, Bengkulu Utara, Selasa (9/9/2025).
Cerita sukses transmigran menjadi bukti nyata. Sunanto, salah satu warga yang dipindahkan dari Wonogiri ke Bengkulu pada 1980 akibat proyek Bendungan Gajah Mungkur, mengaku hidupnya jauh lebih baik.
Dari lahan dua hektare yang diberikan pemerintah, ia bisa menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya. “Ada yang menyesal tidak ikut transmigrasi, karena di kampung halaman kondisinya masih sama,” katanya.
Viva Yoga menegaskan, tujuan utama transmigrasi adalah mengentaskan kemiskinan. Ia menyebut Bengkulu memiliki lima kawasan transmigrasi aktif, di antaranya Lagita, Enggano, Kedurang, Muara Saung, dan Padang Ulaktanding. Kawasan ini berkembang menjadi lumbung pangan, khususnya produksi beras yang mampu mencukupi kebutuhan provinsi.
Dalam kesempatan itu, Kementerian Transmigrasi menyalurkan bantuan Rp5,3 miliar untuk Kabupaten Bengkulu Utara dan Rp15,3 miliar untuk Provinsi Bengkulu dari APBN 2025. Dana tersebut diprioritaskan bagi pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, air bersih, hingga jalan penghubung desa.
“Kita ingin kawasan transmigrasi bukan hanya tempat pindah penduduk, tapi pusat pertumbuhan ekonomi yang menyejahterakan warga,” tegas Viva Yoga.
Lagita disebutnya sebagai model ideal kawasan transmigrasi terpadu, yang ke depan bisa menjadi inspirasi bagi 154 kawasan transmigrasi lain di seluruh Indonesia.
Penulis : Nanang
