Puskesmas Selur Retak, Perbaikan Rp1,1 Miliar Tanpa Kontrak?
![]() |
Megah, Puskesmas Selur Ngrayun Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Polemik pembangunan Puskesmas Selur, Kecamatan Ngrayun, Ponorogo kembali menyeruak. Gedung yang menelan anggaran Rp9,5 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2024 itu baru beberapa bulan diresmikan Bupati Sugiri Sancoko, namun sudah mengalami retakan dan ambles di sejumlah titik. Bahkan dua ruang rawat inap terpaksa dikosongkan demi keamanan pasien.
Aktivis antikorupsi Ponorogo, Sutiyas Hadi Riyanto, menyoroti dugaan kejanggalan dalam penanganan kerusakan tersebut. Menurutnya, tanggung jawab perbaikan seharusnya masih berada pada pihak kontraktor pelaksana, CV Sahibu asal Karawang, Jawa Barat, karena proyek masih dalam masa pemeliharaan.
Dengan sisa jaminan pemeliharaan sebesar 5 persen atau sekitar Rp425 juta, semestinya kerusakan ditangani langsung oleh kontraktor pemenang tender.
Namun faktanya, DPRD Ponorogo yang sempat melakukan inspeksi ke lokasi tidak menemukan pihak kontraktor. Hingga kini, CV Sahibu disebut tak pernah hadir memenuhi panggilan dewan.
“Seolah-olah kontraktor lari dari tanggung jawab,” ujar Sutiyas, Minggu, 7/09/2025.
Yang lebih menggelitik, menurut kabar yang beredar, perbaikan justru dilakukan oleh pemborong lokal dengan nilai mencapai Rp1,1 miliar. Ironisnya, pekerjaan itu disebut dikerjakan tanpa dokumen resmi, kontrak, maupun SPK.
Pemborong lokal tersebut kabarnya hanya dijanjikan proyek lain senilai Rp10 miliar di tahun anggaran 2025. Namun hingga kini, proyek yang dijanjikan itu tak pernah tercantum dalam dokumen APBD maupun DPA.
“Kalau benar terjadi, ini jelas maladministrasi. Ada dugaan apus-apus, bahkan penipuan. Bagaimana mungkin pemeliharaan senilai Rp425 juta bisa diganti proyek perbaikan baru Rp1,1 miliar tanpa dasar hukum yang jelas?” kata Sutiyas.
Sementara itu, Suhada dari CV Sahibu, pihak yang mengerjakan pembangunan Puskesmas Selur, ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp dan sambungan telepon hingga berita ini diunggah belum memberikan respons.
Kasus ini menimbulkan tanda tanya besar: siapa yang harus bertanggung jawab atas kerusakan Puskesmas Selur dan ke mana larinya kewajiban kontraktor pemenang tender? Sementara masyarakat kebingungan, pelayanan kesehatan di puskesmas justru terganggu akibat polemik proyek yang amburadul ini.
Penulis : Nanang