RSUD Harjono Ponorogo Jadi Rujukan Studi Kaji Tiru Banyumas, Inspirasi Pola Kolaborasi Kesehatan
dr. Yunus Mahatma, Sp.PD Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo serahkan cinderamata kepada Ketua rombongan, dr. Widyana Grehastuti, Sp.OG
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Harjono S. Ponorogo kembali menunjukkan posisinya sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Timur. Selasa (9/9/2025), jajaran Sekretariat Daerah Banyumas bersama RSUD Banyumas, RSUD Aji Barang, dan RSK Mata Purwokerto berkunjung untuk melakukan kaji tiru terkait pola kerjasama operasional dan perjanjian kemitraan yang dijalankan rumah sakit kebanggaan Bumi Reog ini.
Rombongan dari Banyumas disambut langsung jajaran manajemen RSUD Harjono. Mereka diajak melihat dari dekat berbagai sistem yang telah berjalan, mulai dari tata kelola manajemen, model kemitraan lintas lembaga, hingga inovasi layanan yang terus dikembangkan.
Direktur RSUD dr. Harjono S. Ponorogo, dr. Yunus Mahatma, Sp.PD, menegaskan bahwa pola kerjasama bukan sekadar formalitas administrasi, melainkan strategi untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih merata.
“Tujuannya jelas, agar layanan kesehatan bisa lebih cepat, terjangkau, dan berkualitas bagi masyarakat,” ujar Yunus.
Bagi tim Banyumas, praktik di Ponorogo ini memberi banyak inspirasi. Ketua rombongan, dr. Widyana Grehastuti, Sp.OG, M.Si Med, mengakui pihaknya mendapatkan perspektif baru yang bisa menjadi referensi dalam memperkuat sistem kesehatan di wilayahnya.
“Kami sangat mengapresiasi. Ini bisa jadi referensi penting untuk kami terapkan di Banyumas,” ucapnya.
Kunjungan ini bukan sekadar berbagi pengetahuan teknis, melainkan juga upaya memperluas jejaring antar daerah. Dengan berbagi pengalaman, kedua belah pihak berharap bisa saling menguatkan dalam menghadapi tantangan layanan kesehatan yang semakin kompleks, mulai dari keterbatasan sumber daya hingga tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih manusiawi dan modern.
RSUD dr. Harjono sendiri selama ini dikenal aktif menjalin kemitraan dengan berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta. Pola kolaborasi ini dinilai berhasil menjaga keberlanjutan layanan kesehatan sekaligus mendorong lahirnya inovasi. Tidak mengherankan jika rumah sakit ini kerap menjadi jujugan studi banding dari berbagai daerah di Indonesia.
Lebih jauh, kunjungan tersebut menjadi cermin bahwa peningkatan kualitas kesehatan tak bisa ditanggung sendirian. Kolaborasi antar rumah sakit dan pemerintah daerah menjadi kunci agar pelayanan tidak hanya terpaku pada sarana, tetapi juga menyentuh aspek kecepatan, keterjangkauan, dan kepuasan pasien.
Penulis : Nanang