BREAKING NEWS

Bupati Sugiri: Dana Hari Santri dari APBD Tak Banyak, Semua Akan Saya Pertanggungjawabkan...


PONOROGO, SINYALPONOROGO
– Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Ponorogo dikemas megah dan inspiratif lewat rangkaian Santrivaganza 2025. Namun di balik kemeriahannya, Bupati H. Sugiri Sancoko menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut tidak membebani anggaran daerah secara besar-besaran.

Kepada awak media dalam konferensi pers di Pringgitan, Minggu (19/10/2025), Kang Giri—sapaan akrabnya—menyampaikan bahwa anggaran kegiatan berasal dari APBD, namun nilainya tidak banyak. Sejak awal, konsep peringatan Hari Santri dirancang dengan semangat gotong royong dan kolaborasi bersama pihak ketiga, termasuk sponsor dari berbagai kalangan.

“Konsepnya dari awal bukan pesta mewah, tapi gerakan bersama. Kami ingin Hari Santri menjadi milik semua — pemerintah, pesantren, masyarakat, dan pelaku usaha. Jadi, ada partisipasi sponsor, tapi semua tertib dan transparan,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan media soal jumlah pasti dana APBD yang digunakan, Sugiri memilih tidak merinci. Namun ia menegaskan, setiap rupiah yang digunakan akan dipertanggungjawabkan secara terbuka.

“Intinya, sepeser pun dana yang dipakai untuk Hari Santri akan saya pertanggungjawabkan dunia akhirat setelah acara selesai,” tegas Bupati.

Pernyataan itu menunjukkan sikap kehati-hatian dan tanggung jawab moral seorang pemimpin terhadap uang rakyat. Ia menambahkan, transparansi bukan hanya soal laporan keuangan, tetapi juga tentang kejujuran dalam niat melayani.

Hari Santri 2025 di Ponorogo, yang berlangsung 20 Oktober hingga 19 November, diisi beragam kegiatan keagamaan, kebudayaan, dan edukatif. Mulai dari Khotmil Qur’an, Apel Santri, Santrivaganza Night hingga Mafia Sholawat yang menghadirkan KH. Anwar Zahid.

Dengan dukungan partisipatif dari masyarakat dan sponsor, pemerintah berharap peringatan ini menjadi simbol kemandirian santri dan pemerintahan yang akuntabel.

“Yang penting bukan seberapa besar anggarannya, tapi seberapa besar semangatnya. Hari Santri adalah momentum gotong royong membangun peradaban, bukan pesta seremonial,” pungkas Kang Giri.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar