🔵 NEWS

Dari Dunia Farmasi ke Meja Hukum: Perjalanan Endang Wahyu Wujudkan Mimpi Jadi Advokat

Endang Wahyu Ciptyaningrum, SH, MH 
Disela-sela kesibukan sebagai advokat dan ibu rumah tangga 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
 
– Cinta pada dunia hukum membuat Endang Wahyu Ciptyaningrum, SH, MH berani mengambil langkah besar dalam hidupnya. Bukan perkara mudah baginya meninggalkan kenyamanan pekerjaan lama di dunia kesehatan, demi menapaki jalan baru sebagai seorang advokat. Namun tekad kuat dan mimpi yang tak pernah padam membuatnya bertahan di jalur ini.

Sebelum dikenal sebagai pengacara, Endang justru mengawali kariernya di bidang farmasi, bekerja sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian di salah satu rumah sakit swasta di Ponorogo. Bertahun-tahun ia bergelut dengan obat-obatan dan resep dokter, namun di dalam dirinya tersimpan kerinduan lama: menjadi seorang dosen dan advokat.

“Sejak dulu saya memang punya ketertarikan besar di bidang hukum. Mungkin karena saya selalu ingin tahu, mengapa sesuatu bisa dinilai benar atau salah, adil atau tidak,” tutur Endang saat ditemui Sinyal Ponorogo baru-baru ini.

Hasrat itu mendorongnya kembali ke bangku kuliah, mengambil jurusan hukum hingga meraih gelar sarjana. Meski sudah berbekal titel S.H., Endang tetap bekerja di rumah sakit. Namun panggilan hatinya tak bisa dibendung. Tahun 2016, ia mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Peradi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dan dua tahun kemudian, disumpah sebagai advokat di Pengadilan Tinggi Surabaya.

Sejak saat itu, langkahnya di dunia hukum benar-benar dimulai. Ia magang di kantor advokat senior untuk memenuhi syarat beracara sendiri. 

“Kasus pertama saya waktu itu Tipikor. Saya harus bolak balik Ponorogo-Surabaya mendampingi advokat senior tempat saya magang. Rasanya lelah, tapi pengalaman itu luar biasa berharga,” kenangnya.

Dari pengalaman itu, Endang banyak menangani berbagai kasus lain—mulai dari pertanahan, perceraian, hingga perkara perdata dan pidana ringan. Sembari terus belajar dari lapangan, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister Hukum di IAIN (kini UIN) Ponorogo untuk memperdalam pemahaman akademisnya.
“Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan saya bisa lulus tepat waktu,” ujarnya tersenyum.

Keputusan besar pun diambil: mengundurkan diri dari rumah sakit tempatnya bekerja selama bertahun-tahun. Ia memutuskan untuk fokus total menapaki profesi sebagai advokat yang kini digelutinya dengan penuh dedikasi. 

“Bagi saya, ini bukan sekadar profesi, tapi panggilan hati untuk memperjuangkan keadilan,” katanya mantap.

Kini, selain aktif menangani berbagai perkara di bawah naungan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Endang juga memikul tanggung jawab sebagai seorang ibu dari dua anak. Rutinitasnya padat, tapi ia menolak menyerah. 

“Kuncinya hanya satu: pandai membagi waktu. Sebagai ibu, saya harus hadir untuk keluarga. Sebagai advokat, saya harus hadir untuk klien yang mencari keadilan,” ujarnya tegas.

Perjalanan panjang itu menjadi bukti bahwa mimpi tidak pernah mengenal batas usia atau latar belakang. Dari dunia farmasi ke dunia hukum, Endang Wahyu Ciptyaningrum membuktikan bahwa tekad, kesabaran, dan keyakinan mampu mengantarkan siapa pun pada pintu keberhasilan.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar