BREAKING NEWS

Akses Terputus Tiga Hari, Enam RT di Wagir Kidul Terisolasi Total: Cuaca Buruk Picu Longsor Susulan

Petugas BPBD terpaksa hentikan pekerjaan karena ada longsoran dan cuaca hujan terus di TKP 

PONOROGO, SINYALPONOROGO —
Upaya membuka akses utama Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, kembali terhenti pada Jumat (21/11/2025) setelah longsoran susulan memutus jalur untuk ketiga kalinya. Hujan deras sejak pagi membuat material tanah liat kembali mlotrok, menutup penuh jalur Pasar Warung Bung, dan membuat enam RT di Dukuh Bangunsari kini hidup dalam kondisi terisolasi total.

Suwito, petugas BPBD Ponorogo yang memimpin penanganan, mengatakan alat berat tidak bisa bekerja maksimal karena kondisi tanah sangat jenuh air dan labil. Retakan baru muncul di puncak tebing, memunculkan ancaman longsor susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

“Tanah yang kami keruk justru mlotrok lagi karena hujan. Pembersihan material longsor kami hentikan hari ini. Keselamatan petugas utama. Kalau cuaca mendukung, besok kami lanjutkan,” kata Suwito.

Enam RT Terputus dari Akses Luar

Tertutupnya jalan mengakibatkan enam RT di bagian selatan Wagir Kidul tidak bisa keluar masuk desa. Warga terpaksa bertahan karena tidak ada jalur alternatif yang aman dilalui, baik untuk kendaraan maupun pejalan kaki.

Aktivitas ekonomi lumpuh. Anak-anak sekolah tidak bisa berangkat. Warga yang hendak berobat harus memutar jauh melewati jalan hutan yang licin atau menunggu bantuan dari luar.

“Biasanya kami belanja ke pasar lewat situ. Sekarang tidak bisa ke mana-mana,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Material Tak Bisa Ditumpuk, Dump Truck Mendesak Dibutuhkan

Suwito menjelaskan selama tiga hari ini tim mencoba menyingkirkan material longsor ke tepi jalan, namun tanah yang labil justru menambah risiko. Penumpukan bisa memicu titik longsor baru.

“Material longsor harus diangkut keluar lokasi. Kami butuh dump truck tambahan. Kalau hanya digeser ke samping, tebing bisa ikut ambruk,” tegasnya.

Keterbatasan armada membuat proses penanganan tertunda. Petugas tidak berani memaksa alat berat bekerja ketika kondisi tanah masih bergerak.

Warga Menunggu Jalan Terbuka—Hanya Ingin Bisa Lewat

Bagi ratusan warga enam RT itu, harapan sederhana mengemuka: jalan bisa terbuka meski hanya untuk roda dua. Sejumlah warga sudah bersiaga membawa perbekalan lebih selama isolasi belum berakhir.

Cuaca menjadi faktor penentu. Jika hujan kembali turun malam ini, pekerjaan esok hari dipastikan akan mundur.

Kerja Sunyi Petugas di Tengah Ancaman Tebing

Meski terkendala cuaca, petugas BPBD tetap terlihat berjaga menjaga kemungkinan retakan berkembang. Mereka bekerja dalam sunyi, hanya ditemani deru hujan dan suara tanah yang bergeser pelan.

“Kami ingin akses ini segera tembus. Warga sangat butuh jalan ini. Tapi harus aman,” ujar seorang petugas lainnya.

Upaya membuka isolasi Wagir Kidul menjadi perjuangan melawan waktu dan cuaca. Jika cuaca bersahabat, tim berharap pembersihan material bisa kembali dilanjutkan dan akses warga dapat pulih bertahap.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar