BREAKING NEWS

“Ancaman Longsor Susulan di Wagir Kidul: Warga Bergerak Cepat Buka Akses Desa”

Bunda lisdyarita, Plt. Bupati Ponorogo ketika meninjau lokasi bencana didampingi Ribut Riyanto, SH, SIP anggota DPRD Kabupaten Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Warga Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, kembali hidup dalam kecemasan setelah longsor besar menerjang wilayah mereka pada Rabu (19/11/2025). Bencana itu bukan hanya meratakan rumah Marzuki dan Jemirin hingga tinggal puing, tetapi juga menimbun akses jalan, selokan, serta pipa air bersih PDAM yang kini menggantung di bibir tebing. Jika tanah kembali bergerak, akses menuju Desa Banaran terancam tertutup total dan tujuh RT di wilayah itu bisa terisolasi.

Selain memutus jalur antarwilayah, ancaman retakan tanah juga bisa mengganggu suplai air bersih bagi ratusan warga yang bergantung pada aliran PDAM. Kondisi ini membuat masyarakat di sekitar lokasi bencana hidup dalam kegelisahan menghadapi potensi longsor susulan.

Ribut Riyanto, SIP, SH
Ketua DPD PKS Kabupaten Ponorogo sekaligus anggota DPRD Kabupaten Ponorogo mengecek lokasi longsoran di dukuh Dresi Wagir Kidul 

Di tengah situasi tersebut, warga memilih tidak menunggu. Dipimpin Ribut Riyanto, SH, SIP, Ketua DPD PKS Ponorogo sekaligus juga anggota DPRD Kabupaten Ponorogo dari Fraksi PKS sekaligus warga setempat—masyarakat bergerak cepat melakukan kerja bakti pada Jumat (21/11/2025). Material longsor yang menutup jalan desa dan saluran air mulai dibersihkan secara gotong royong.

Hari ini kita kerja bakti berkolaborasi membersihkan sisa material tanah longsor. Ini penting agar akses warga kembali normal,” ujar Ribut ketika berada di lokasi pembersihan.

Tidak hanya menyasar titik utama longsor, warga bersama Ribut juga meninjau Dukuh Dresi—wilayah lain yang turut terdampak. Longsoran tanah di daerah itu mengganggu saluran irigasi dan mengancam lahan pertanian setempat. Pembersihan jalur irigasi dilakukan untuk mencegah penyumbatan yang bisa memperburuk kondisi.

Sementara kerusakan rumah dan kendaraan warga yang tertimbun tanah masih dalam proses pendataan, upaya pembersihan hari ini menjadi tanda bahwa masyarakat Wagir Kidul menolak menyerah pada situasi. Di tengah cuaca tak menentu dan retakan tanah yang masih aktif, solidaritas warga menjadi kekuatan utama menjaga desa tetap terhubung dengan dunia luar.

Kerja bakti itu juga sekaligus menjadi pesan bahwa sebelum alat berat datang dan kebijakan relokasi rampung dibahas, warga Wagir Kidul sudah memilih langkah pertama: memastikan akses hidup, air bersih, dan mobilitas warga tetap berjalan.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar