“Kejanggalan Menggunung di Balik Proyek MRMP: KPK Telusuri Jejak Kontraktor Bermasalah”
![]() |
| Monumen Reog Ponorogo di Sampung |
KPK telah menggeledah kantor Disbudparpora Ponorogo, mobil dinas Kepala Disbudparpora Judha Slamet, hingga Bidang Pengadaan Barang dan Jasa Setda Ponorogo. Beberapa koper besar berisi dokumen proyek turut dibawa sebagai bagian dari pendalaman dugaan tindak pidana korupsi. Seusai diperiksa selama 5,5 jam, Judha memilih tidak membeberkan dokumen apa saja yang diminta penyidik.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa OTT pekan lalu baru pintu masuk, bukan titik akhir. Masih ada potensi pengungkapan kasus lain yang berkaitan dengan pola pengadaan proyek di lingkungan Pemkab Ponorogo.
Tender Penuh Tanda Tanya
Sejumlah kejanggalan mencolok dalam proses tender proyek MRMP. Dari 62 peserta lelang, hanya tiga yang lolos prakualifikasi, dan hanya dua yang mengajukan penawaran. Minimnya kompetisi ini dinilai tidak lazim untuk proyek konstruksi berskala besar.
Yang lebih mengejutkan, pemenang tender, PT Widya Satria, disebut Radar Madiun pernah masuk daftar hitam Inaproc akibat persoalan pada proyek lain. Fakta administrasi tersebut menimbulkan pertanyaan besar: mengapa Pemkab Ponorogo tetap memilih perusahaan dengan rekam jejak bermasalah?
Radar Madiun juga menemukan bahwa alamat perusahaan PT Widya Satria berada satu kelurahan dengan rumah Sugiri Sancoko saat masih menjadi anggota DPRD Jatim. Detail ini kian mempertebal dugaan adanya kedekatan yang perlu ditelusuri.
Rincian Tender MRMP:
- Pagu: Rp 84,08 miliar
- HPS: Rp 76,57 miliar
- Nilai Kontrak: Rp 73,875 miliar
- Peserta Lelang: 62 penyedia
- Lolos Prakualifikasi: 3 penyedia
- Mengajukan Penawaran: 2 penyedia
- Pemenang: PT Widya Satria
Skandal Lebih Besar Mengintai?
Melalui laporan investigatifnya, Radar Madiun menyebut potensi keterlibatan pihak lain dalam proyek MRMP sangat terbuka. Akademisi yang diwawancarai media tersebut bahkan memprediksi kasus OTT Sugiri hanyalah puncak gunung es, sementara rangkaian dugaan korupsi lainnya kemungkinan menjalar ke proyek-proyek besar daerah.
Dengan nilai proyek yang signifikan dan proses tender yang penuh tanda tanya, MRMP menjadi salah satu fokus paling krusial dalam pengusutan KPK. Publik pun mulai mempertanyakan, apakah dari proyek prestisius ini akan muncul tersangka baru yang terseret dalam simpul korupsi Ponorogo.
Harapan Publik: Transparansi dan Kejelasan
Masyarakat Ponorogo, khususnya warga Sampung, berharap KPK mengusut kasus ini secara terang benderang. MRMP seharusnya menjadi ikon kebanggaan, bukan simbol ketidakberesan tata kelola. Setiap rupiah anggaran publik harus dapat dipertanggungjawabkan, apalagi dalam proyek terbesar Ponorogo dalam satu dekade terakhir.
Kini publik menanti jawaban:
Apakah megaproyek ini akan membuka babak baru dalam pengungkapan skandal di Pemkab Ponorogo? Radar Madiun telah membuka pintu informasinya. Kini, giliran KPK yang ditunggu untuk membuka seluruh tabirnya.(Red)
