BREAKING NEWS

Penguatan Data Kampung KB, DPPKB Ponorogo Dorong Integrasi Data untuk Kebijakan yang Lebih Tepat

Suasana kegiatan sosialisasi yang digelar DPPKB Kabupaten Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
— Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tingkat akar rumput kembali ditegaskan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ponorogo. Melalui kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Rumah Dataku di Kampung Keluarga Berkualitas (KKB), dinas mendorong agar pemanfaatan data kependudukan benar-benar menjadi dasar penyusunan kebijakan dan intervensi sosial di desa.

Kegiatan ini berlangsung di aula Gedung Terpadu lantai VI, Senin (27/11/2025). Hadir pula dalam acara perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Eti, serta unsur Dinas PMD Ponorogo.

Gatot Yatmoko, Ketua panitia pelaksana acara menjelaskan, pembekalan tersebut dirancang untuk memperkuat kemampuan kader dalam mengelola dan memanfaatkan data kampung KB sebagai rujukan utama. 

“Kita ingin kader mampu mengolah data secara tepat, meningkatkan klasifikasi Rumah Data Kependudukan, sekaligus menumbuhkan kepedulian akan pentingnya informasi mikro di Kampung KB,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala DPPKB Ponorogo, Henry Indrawardana, SE., M.Si., yang membuka kegiatan secara resmi, menyoroti tantangan besar di balik tumbuhnya 307 Kampung KB di Ponorogo. Menurutnya, banyak kampung KB yang secara kelembagaan ada, tapi belum benar-benar menjadi pusat rujukan data.

“Jujur saja, kondisinya masih mati segan hidup tak mau. Kita harus benahi. Ketika ada pihak lain membutuhkan data, Kampung KB seharusnya menjadi tempat pertama yang dituju,” ungkap Henry.

Henry Indrawardana, SE, M.Si
Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo 

Henry juga menyinggung pentingnya integrasi data lintas sektor, seperti data stunting dan kemiskinan, yang selama ini tersebar di berbagai instansi. Ia mencontohkan, Dinas Sosial memiliki data kemiskinan desil 1, 2 dan 3, sementara DPPKB belum memiliki padanan datanya. Begitu pula soal stunting, yang ditangani banyak pihak namun tidak terdata secara komprehensif.

“Ke depan, data harus benar-benar kuat, sinkron, dan menyatu. Kita butuh satu peta data yang jelas agar kebijakan lebih tepat sasaran. Data bukan sekadar angka di atas kertas, tapi penentu arah pembangunan,” tandasnya.

Melalui penguatan Rumah Dataku, DPPKB Ponorogo berharap kader kampung KB mampu menjadi motor pengumpul data mikro yang akurat—mulai dari kondisi keluarga, kasus stunting, hingga kerawanan sosial. Seluruh informasi itu kelak menjadi fondasi penting dalam menentukan intervensi program keluarga berencana dan pembangunan masyarakat desa.

Dengan semangat baru ini, Kampung KB di Ponorogo diharapkan tidak hanya menjadi label program, tetapi benar-benar menjelma sebagai pusat data kependudukan yang relevan, hidup, dan menjadi dasar perumusan kebijakan yang lebih manusiawi.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar