BREAKING NEWS

“Reses Mirza Ananta di Poko: Jembatan Baru Diresmikan, Aspirasi Warga Mengalir dari Ambulans Desa hingga Mesin Pertanian”

Mirza Ananta, S.Sos
Anggota DPRD Propinsi Jatim fraksi Nasdem ketika Reses di Posko Jambon 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Gelaran Reses DPRD Provinsi Jawa Timur masa persidangan I tahun 2025–2026 kembali menjadi ruang penting bagi warga untuk menyampaikan keluh-kesah dan harapan. Kali ini, Mirza Ananta, S.Sos, anggota DPRD Jatim dari Fraksi NasDem Dapil IX (Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi, dan Pacitan), menyapa warga Desa Poko, Kecamatan Jambon, pada Kamis, 20 November 2025.

Bertempat di rumah Toyib, salah satu tokoh masyarakat setempat, kegiatan reses berlangsung hangat dan penuh interaksi. Momen ini juga menjadi spesial karena Mirza sekaligus meresmikan jembatan antardesa yang menghubungkan Poko, Kecamatan Jambon, dengan Balong, Kecamatan Balong—sebuah infrastruktur yang selama ini menjadi penantian panjang warga. Jembatan tersebut merupakan aspirasi masyarakat yang berhasil diperjuangkan Mirza di tingkat provinsi.

Suasana Reses Mirza Ananta, S.Sos di desa Poko Jambon 

Hadir dalam agenda tersebut H. Agus Mustofa Latif, anggota DPRD Kabupaten Ponorogo dari Fraksi NasDem sekaligus Sekwan DPRD Provinsi Jawa Timur. Kehadiran dua wakil rakyat ini membuat acara reses berjalan lebih cair, penuh dialog, dan sangat dinantikan oleh warga.

Aspirasi Mengalir: Ambulans Desa Jadi Permintaan Utama

Kepala Desa Poko, Khoirul Huda, SE, membuka pertemuan dengan ucapan selamat datang kepada Mirza. Huda menyampaikan bahwa warga Poko selama ini kerap kesulitan ketika membutuhkan ambulans di saat darurat. 

“Selama ini kami harus pinjam ambulans dari desa tetangga. Harapannya, lewat reses ini, desa Poko bisa diperjuangkan untuk mendapatkan satu unit ambulans,” ujarnya.

Ia juga mendorong warga agar tidak ragu menyampaikan aspirasi secara langsung. “Mumpung mas Mirza hadir, ini kesempatan kita,” tambahnya.

Potongan Anggaran Besar, Tapi Reses Tetap Jalan

H. Agus Mustofa Latif menyoroti kondisi anggaran DPRD Kabupaten Ponorogo yang mengalami pemotongan cukup signifikan sehingga mereka tak bisa menggelar kegiatan serupa. 

“Tentu kehadiran Mas Mirza ini mengobati kerinduan masyarakat kepada wakilnya. Mudah-mudahan beliau terpilih kembali,” ucapnya disambut tawa dan respons warga.

Peresmian jembatan yang hubungkan desa Poko Jambon dengan Balong 

Dengan santai ia menambahkan, “Tapi saya juga didoakan bisa terpilih nggih,” yang langsung dijawab serentak “iyaaa” dari warga.

Mirza: Tidak Muluk-Muluk, Fokus Perjuangkan yang Realistis

Dalam pemaparannya, Mirza menjelaskan adanya perubahan aturan terkait bantuan untuk majelis taklim. Banyak pengajuan terop dan perlengkapan kegiatan yang tidak bisa dicairkan karena persyaratan minimal usia majelis dua tahun. 

“Ini aturan baru akibat pemangkasan anggaran yang mencapai triliunan di tingkat provinsi. Tapi insyaallah, tahun 2027 ketika syarat usia majelis terpenuhi, kami akan kawal agar bisa terealisasi,” jelasnya.

Terkait usulan ambulans desa, Mirza menegaskan akan menelusuri apakah pengadaan ambulans termasuk menu program provinsi. 

“Kalau ada jalurnya, akan kami upayakan sampai dapat,” katanya.

Warga Usulkan Mesin Perontok Jagung, Combi, dan Urug Jalan

Sesi audiensi warga berlangsung dinamis. Paiman, Ketua RT 01 RW 03, meminta pengurugan untuk akses jalan di Dukuh Jati. Disusul Jarkasi yang mengangkat kebutuhan dasar para petani. Menurutnya, mayoritas warga di Dukuh Jati berprofesi sebagai petani jagung dan padi.

“Kami butuh mesin perontok jagung. Selama ini masih mendatangkan dari luar desa, dan itu makan waktu. Kalau bisa juga dibantu mesin bajak dan combi pemanen padi,” ungkapnya.

Mirza merespons dengan hati-hati namun tegas. “Saya tidak mau memberi jawaban yang muluk-muluk. Tapi apa yang sudah disampaikan warga akan saya bawa ke provinsi dan saya kawal sampai ada hasilnya.”

Hadirkan Harapan, Bangun Kedekatan

Reses Mirza kali ini tak hanya menghadirkan dialog, tetapi juga meresmikan infrastruktur yang betul-betul dirasakan manfaatnya oleh warga. Jembatan baru di Poko menjadi simbol bahwa aspirasi rakyat bisa berubah menjadi karya nyata ketika diperjuangkan.

Dengan pendekatan langsung, dialogis, dan tidak berlebihan, Mirza menunjukkan wajah reses yang lebih manusiawi—menyerap, mendengar, dan menjanjikan jalan perjuangan yang konkret.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar