BREAKING NEWS

Dari SMAGA ke Pacitan, Sasmito Pribadi Dipercaya Jadi Kacab Dindik Jatim

Dr. Sasmito Pribadi, S.Pd, M.Pd
Kepala SMAN 3 Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO 
— Perjalanan panjang Dr. Sasmito Pribadi, S.Pd., M.Pd., di dunia pendidikan akhirnya berlabuh pada amanah baru. Terhitung mulai 2 Januari 2026, Kepala SMAN 3 Ponorogo itu resmi dipercaya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Pacitan.

Penunjukan tersebut bukan tanpa alasan. Di balik usianya yang menginjak 52 tahun, Sasmito dikenal sebagai figur kepala sekolah berprestasi, visioner, dan konsisten membangun ekosistem pendidikan yang melampaui sekadar rutinitas akademik. Bagi kalangan pendidik, kepercayaan ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan rekam jejak panjangnya sejak menjadi guru hingga pemimpin sekolah unggulan.

Nama Sasmito Pribadi melejit dalam beberapa tahun terakhir seiring transformasi SMAN 3 Ponorogo (SMAGA). Di bawah kepemimpinannya, SMAGA tidak hanya dikenal sebagai sekolah unggulan daerah, tetapi juga aktif menembus forum ilmiah dan kompetisi internasional. Program unggulan bertajuk “Santun, Cerdas, dan Berprestasi Mendunia” menjadi napas utama perubahan tersebut.

Salah satu terobosannya adalah Program Smaga Go International dan International Class Program (SCIP). Program ini dirancang bertahap, mulai dari penguatan budaya karya ilmiah hingga pembukaan kelas internasional berbasis kurikulum Cambridge. SMAGA bahkan menjalin kerja sama internasional dengan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), dengan fokus integrasi IMTAQ dan IPTEK.

“Kerja sama ini penting agar IMTAQ berjalan seiring dengan IPTEK. Ini menjadi benteng bagi siswa di tengah derasnya arus teknologi. Di SMAGA kami menguatkan IMTAQ-IPTEK, sementara di USIM dikenal dengan integrasi Aqli dan Naqli,” ujar Sasmito kepada Sinyal Ponorogo Senin, 15/12/2025.

Prestasi internasional siswa SMAGA, menurut Sasmito, bukanlah hasil instan. Ia menekankan pentingnya pembinaan yang konsisten dan terstruktur, dimulai sejak siswa duduk di kelas X. Sistem ini melibatkan pembina internal serta pelatih eksternal yang kompeten di bidang riset dan kompetisi.

“Kami memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada siswa. Mereka melewati proses panjang—dari riset, verifikasi, hingga validasi yang diuji berulang kali. Alhamdulillah, kerja keras itu membuahkan hasil,” katanya.

Lebih jauh, Sasmito menegaskan bahwa orientasi sekolah tidak boleh berhenti pada output kelulusan, tetapi harus berujung pada outcome masa depan siswa. Hal ini tercermin dari banyaknya lulusan SMAGA yang berhasil menembus perguruan tinggi negeri bergengsi melalui jalur prestasi.

“Ini bukti bahwa SMAN 3 Ponorogo tidak hanya meluluskan, tapi menyiapkan masa depan,” tegasnya.

Pengakuan atas kepemimpinannya juga datang dari berbagai pihak. Sasmito tercatat sebagai Kepala Sekolah Penggerak Kemendikbudristek sejak 2023, masuk lima besar Kepala Sekolah Inovatif Jawa Timur 2024, serta meraih Jawa Pos Radar Madiun Education Awards 2025 kategori Visionary Leader.

Pria kelahiran Ponorogo pada 1 Januari 1973, Sasmito memulai kariernya sebagai ASN guru pada 2005, sebelum kemudian dipercaya menjadi kepala sekolah hingga akhirnya mengemban amanah baru di tingkat provinsi. Latar akademiknya pun terbilang lengkap: S1 Pendidikan Dunia Usaha (Unej), S2 Teknologi Pendidikan (UNS), hingga meraih gelar Doktor.

Kini, tantangan baru menantinya di Pacitan. Menjadi Kepala Cabang Dindik Jatim jelas bukan tugas ringan. Namun, dengan pengalaman panjang dan filosofi kepemimpinan yang ia pegang—kepala sekolah dan pemimpin pendidikan harus menjadi problem solver, bukan problem maker—Sasmito diyakini mampu membawa semangat perubahan yang sama di wilayah barunya.

Penulis : Nanang 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar