Plt Kacabdin Jatim Diduga Menghindar dari Wartawan Usai Pungli SMKN 1 Ponorogo Viral, Publik Pertanyakan Transparansi

Megah, SMAN 1 Barat Magetan tempat berlangsung kegiatan Plt. Cabang Dindik Propinsi Jatim
MAGETAN, SINYALPONOROGO – Polemik dugaan pungutan liar di SMKN 1 Ponorogo dan langkah tegas LKBH PGRI Ponorogo yang melayangkan somasi kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus menjadi perhatian publik. Sorotan kini mengarah pada Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jawa Timur wilayah Ponorogo–Magetan, Adi Prayitno, yang keberadaannya menjadi “paling dicari” untuk dimintai klarifikasi.
Kasus ini bermula dari mutasi Katenan, Kepala SMKN 1 Ponorogo, yang baru menjabat 5 bulan 15 hari namun sudah dipindah, diduga menabrak Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025. Regulasi itu mengatur bahwa kepala sekolah hanya boleh dimutasi setelah minimal dua tahun menjabat, kecuali terbukti melakukan pelanggaran disiplin atau hukum.
“Katenan merasa tidak pernah mendapat teguran lisan maupun tertulis, apalagi sanksi,” tegas LKBH PGRI Ponorogo yang kini melakukan perlawanan agar kejadian serupa tidak terulang.
Dicari di Kantor, Plt Kacabdin Tak Pernah Ada
Upaya wartawan mencari klarifikasi langsung kepada Adi Prayitno tak membuahkan hasil. Saat didatangi di kantornya di Jalan Gajah Mada Ponorogo, staf menyebut bahwa sang Plt sedang berada di luar kota selama dua minggu karena banyak agenda akhir tahun.
Informasi kemudian diterima bahwa Adi berada dalam kegiatan resmi di SMAN 1 Barat, Magetan, pada Jumat (5/12/2025). Sejumlah awak media pun meluncur untuk meminta konfirmasi terkait kisruh mutasi kepala sekolah tersebut.
Wartawan sudah mengisi buku tamu dan menyampaikan maksud kedatangan. Pihak sekolah mengatakan Bapak (red-Adi Prayitno) sedang ada acara dan meminta wartawan menunggu hingga kegiatan selesai.
Namun tak lama kemudian, Kepala SMAN 1 Barat, Sudjianto, justru mendatangi wartawan dan menyampaikan bahwa Bapak sedang sakit dan langsung pulang. Penjelasan itu sontak membuat awak media terkejut, mengingat sebelumnya mereka telah dijanjikan bisa wawancara usai acara.
Fakta Berbeda Terungkap Usai Salat Jumat
Kejadian makin janggal ketika usai salat Jumat, awak media justru bertemu Sudjono, Kepala SMKN 1 Badegan, yang juga menjadi peserta kegiatan Kacabdin di SMAN 1 Barat. Saat ditanya apakah Pak Adi Prayitno benar sakit, Sudjono langsung menepis.
“Mboten mas, beliau baik-baik saja. Baru saja selesai acara dengan kami,” tegasnya.
Pernyataan ini berbanding terbalik dengan alasan “sakit” yang disampaikan pihak sekolah sebelumnya. Fakta tersebut memunculkan dugaan bahwa Plt Kacabdin sengaja menghindari wawancara terkait polemik mutasi di SMKN 1 Ponorogo.
Transparansi Pejabat Publik Dipertanyakan
Perilaku Plt Kacabdin dianggap tidak mencerminkan keterbukaan informasi publik, terlebih ketika kasus yang tengah bergulir menyangkut dugaan pelanggaran aturan mutasi, indikasi pungli, serta polemik yang melibatkan banyak guru.
Upaya LKBH PGRI Ponorogo untuk mengawal kasus ini dinilai penting sebagai bentuk perlawanan terhadap praktik yang dianggap tidak memenuhi asas kepatutan dan aturan hukum.
Sementara publik kini menanti penjelasan resmi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur maupun Gubernur Khofifah terkait kejanggalan mutasi kepala sekolah ini.
Penyembunyian informasi hanya akan memperlebar kecurigaan, terlebih ketika fakta di lapangan menunjukkan adanya indikasi ketidakterbukaan pejabat terkait.
Penulis : Nanang