Rutan Ponorogo Gelar Pembinaan Kebangsaan untuk WBP Perempuan, Bangun Karakter Demi Reintegrasi Sosial
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Rutan Kelas IIB Ponorogo kembali menegaskan komitmennya menghadirkan pembinaan yang bermakna bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Selasa pagi, ruang kunjungan berubah menjadi ruang belajar kebangsaan saat 18 WBP perempuan mengikuti Pembinaan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara yang digelar pukul 08.30–11.00 WIB.
Kegiatan ini menghadirkan tiga mahasiswa magang dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) — Silviana Dian A., Kartika Dwi R., dan Prabandaru Dhamarani — yang memandu rangkaian materi mulai dari nilai kesadaran berbangsa, Adhigama Pancasila, hingga pemahaman konstitusi dan pembentukan karakter pribadi. Penyampaian materi dikemas hidup, diselingi ice breaking yang membuat peserta tetap fokus dan antusias.
Plh. Kasubsi Pelayanan Tahanan, Fatkur Roji, menegaskan pentingnya pembinaan kepribadian sebagai bekal awal sebelum WBP kembali ke tengah masyarakat. “Kegiatan ini memperkuat karakter, moral, dan pemahaman Pancasila. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi pegangan mereka ketika kembali menjalani kehidupan sosial,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Rutan Ponorogo, Muhammad Agung Nugroho, menilai pembinaan semacam ini sebagai investasi jangka panjang. “Pembinaan ini bukan sekadar kegiatan rutin. Ini adalah upaya nyata membekali WBP agar mampu berubah, berkembang, dan kembali sebagai pribadi yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Melalui program yang singkat namun sarat makna ini, Rutan Ponorogo menunjukkan bahwa proses pemasyarakatan bukan hanya tentang pembinaan fisik dan keterampilan, tetapi juga pembentukan karakter dan jati diri.
Pembinaan kebangsaan menjadi pijakan penting bagi WBP perempuan untuk menata ulang hidupnya, membuka ruang harapan, dan menjemput masa depan dengan cara yang lebih bermartabat.
Singkat, padat, dan tetap kuat memberi pesan: pemasyarakatan bekerja bukan sekadar mengawasi, tapi memulihkan manusia.
Penulis : Nanang
