PELATIHAN DAUR ULANG SAMPAH DIJADIKAN PUPUK ORGANIK, SAPTO : HARAPANNYA AKAN MUNCUL PENGUSAHA DI BIDANG PENGOLAHAN SAMPAH

Drh. H. Sapto Djadmiko, MM Kepala Dinas Lingkungan Hidup ketika hadir sekaligus membuka acara pelatihan daur ulang sampah menjadi pupuk organik

PONOROGO, SINYALPONOROGO - Besarnya jumlah volume sampah setiap hari masuk di TPA Mrican memang sungguh fantastis. Karenanya, sebagai upaya menekan jumlah volume sampah ke TPA. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo menggelar pelatihan daur ulang sampah untuk selanjutnya dijadikan pupuk organik. 

Acara ini diikuti 35 peserta terdiri dari lingkungan sekolah, pengurus pondok pesantren, Karang taruna, Kelompok tani, dan Pengelola Taman Wangker Park Ponorogo dengan lokasi acara di hotel Maesa Ponorogo, Selasa, 24/11.

Acara yang berlangsung hanya sehari tersebut dibuka secara langsung oleh kepala dinas lingkungan hidup Kabupaten Ponorogo, Drh. H. Sapto Djadmiko, MM dengan menghadirkan narasumber atau instruktur dari pegiat atau pelaku daur ulang sampah di Ponorogo.

"Saya berharap dengan pelatihan ini akan muncul pengusaha baru di bidang pengolahan sampah. Karena tak sedikit sampah yang jika dikelola dengan baik akan menghasilkan pundi-pundi rupiah."jelas Sapto Djadmiko memberi semangat kepada para peserta agar supaya menjadi pahlawan sampah sehingga bisa mengurangi timbunan sampah setiap hari di TPA sekaligus menerapkan 3R.

Dikatakan Sapto, bahwa tujuan diadakan acara ini tentu yang utama adalah untuk mengurangi timbunan sampah yang masuk di TPA.  Sebelum dibuang, sampah harus dipilah-pilah mana sampah yang bisa didaur ulang dan masih bisa dimanfaatkan untuk diubah menjadi barang bernilai ekonomis seperti pupuk organik atau aneka kerajinan tangan.

Kadin Lingkungan hidup ponorogo, H. Sapto Djadmiko ketika membuka acara

Diakhir sambutannya, Kepala Dinas lingkungan hidup usai dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat melakukan pengolahan sampah dan pemanfaatan kembali sampah agar menjadi produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Dengan terkelolanya sampah tersebut menjadi dampak positif dalam faktor penilaian seperti adipura dan penilaian penilaian lainnya.(Nang)