Peringati 2 tahun kepemimpinan Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita, tampak kang bupati serahkan potongan tumpeng kepada sekda Agus Pramono
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Refleksi 2 tahun kepemimpinan Kang Bupati Sugiri Sancoko dan wakil Bupati Bunda Lisdyarita digelar di pendopo Kabupaten Ponorogo pada Senin malam, 27/2. Hadir para tamu undangan, kepala OPD, Camat dan juga kepala desa dan lurah se-Kabupaten Ponorogo serta para ketua partai politik pengusung pada pilkada tahun 2020.
Sekda Agus Pramono, mengawali sambutannya mengapresiasi kinerja Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan juga wakil bupati bunda Lisdyarita dalam mewujudkan visi dan misi menuju Ponorogo hebaat.
Itu terlihat jelas kata sekda Agus Pramono mengaku kagum dengan semangat dan gagasan dalam usahanya menjadikan Kabupaten Ponorogo sebagai kota wisata. Dengan sedikit polesan saja, Telaga ngebel kini menjadi destinasi wisata yang paling dicari dan diminati banyak orang.
Terbukti, dengan adanya pembangunan air Mancur Menari maka obyek wisata telaga ngebel mampu menyedot jumlah kunjungan wisata yang luar biasa bahkan dalam sehari mampu membubuhkan pendapatan ratusan juta rupiah. Dan itu menurutnya menjadi catatan yang luar biasa yang selama ini belum pernah terpikirkan.
"Awalnya kita semua hanya bisa bilang oh..mungkinkah?. Tapi dengan semangat dan keyakinan beliau akhirnya mampu menyadarkan kita semua dan berhasil."ungkap sekda Agus dihadapan para tamu undangan termasuk kang Bupati dan juga bunda Lisdyarita.
Selanjutnya kata sekda Agus, PR selanjutnya adalah soal pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Ponorogo selama 2 tahun kepemimpinan memang belum bisa menyentuh secara menyeluruh. Namun demikian, rampungnya pembangunan 51 ruas jalan di Ponorogo sedikit banyak sudah mampu menjawab tantangan tersebut.
Termasuk jalanan kota seperti jalan gajah Mada dan sekitarnya juga akan segera dibangun tahun ini. Semoga dengan baiknya infrastuktur jalan di Ponorogo akan mampu meningkatkan roda perekonomian masyarakat Ponorogo.
"Sisanya jalan yang masih buruk akan kita selesaikan dan perbaiki di tahun 2023."tegas Sekda Agus Pramono.
Selain itu, perhatian beliau dalam urusan stunting dari 20 persen pada tahun 2020 kini terus turun hingga pada angka 14 persen di tahun 2021 dan angka itu terus turun hingga di tahun 2022 menjadi 7 persen.
"Tidak puas sampai disitu, pak bupati juga mau pada tahun 2024 angka stunting di Ponorogo menjadi zero atau nol."ucapnya.
Berbagai usaha terus dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Ponorogo diantaranya dengan memberi perhatian khusus kepada kaum ibu soal pentingnya pemberian makanan bergizi kepada anak-anaknya bahkan sejak dalam kandungan sudah harus diperhatikan.
Begitu juga soal pembangunan pedestarian segiempat emas seperti jalan jendral Sudirman, Diponegoro, Urip Sumoharjo dan juga HOS Cokroaminoto. Pembangunan pedestarian itu diyakini mampu menjadi magnet dan daya tarik khusus bagi warga luar Ponorogo untuk berkunjung di Kabupaten Ponorogo dan itu bagus buat perputaran ekonomi.
Sementara itu Kang Bupati Sugiri Sancoko dalam sambutannya menaruh perhatian yang luar biasa dalam dunia pertanian. Dan itu dia buktikan dengan pembangunan sumur dalam di setiap areal 20 hektar tanah sawah tadah hujan di Kabupaten Ponorogo. Agar produktivitas petani meningkat.
"Jika biasane hanya panen sekali sampai dua kali. Besar harapan dengan adanya sumur dalam maka petani bisa panen sampai tiga kali "jelas Kang Bupati disambut tepuk tangan meriah dan itu sudah mulai dikerjakan bahkan banyak yang sudah merasakan manfaat dari program tersebut.
Selanjutnya, pihaknya juga mewujudkan mimpi para pecinta otomotif memiliki sirkuit sendiri. Dan sirkuit itu dia beri nama ban bunder. Dimana saat ini kata kang Bupati sudah dibuatkan sirkuit yang berada di Kelurahan Kadipaten Babadan.
"Untuk sirkuit motor cross sudah siap. Kedepan akan kita lanjutkan untuk pembangunan sirkuit road race nya."terang Kang Bupati Sugiri Sancoko.
Termasuk, kang Bupati juga menaruh perhatian pada indeks pembangunan Manusia (IPM). Dimana, untuk Ponorogo memang kalah di lama waktu sekolah rata-rata pada posisi 7 tahun dan itu artinya hanya lulusan SD dan menginjak sekolah SMP pada kelas 1 atau 2 saja.
Kedepan, tidak boleh lagi ada anak putus sekolah di Ponorogo. Gerakan ayo sekolah ini akan terus digelorakan agar ada semangat dan tidak malu mengikuti sekolah bagi mereka yang sudah usia lanjut.
"Saya sudah canangkan gerakan ayo sekolah. Kita sudah siapkan anggaran untuk itu semua."tegas Kang Bupati.
Dan yang lebih membanggakan dan membuat senyum kang Bupati adalah soal kerukunan antar ummat beragama di kabupaten Ponorogo cukup baik dan kondusif. Tentu saja itu menjadi modal terbaik dalam pembangunan.
Tidak lupa, dalam kesempatan itu pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat Ponorogo sudah menjaga kerukunan antar ummat beragama.
Selanjutnya, para tamu undangan juga diperlihatkan capaian dan prestasi 2 tahun kepemimpinan Bupati Sugiri dan wakil Bupati bunda Rita melalui video slet. Bahkan banyak komentar datang dari berbagai tokoh penting Kabupaten Ponorogo serta masyarakat kecil terkait 2 tahun kepemimpinan Bupati dan wakil bupati Ponorogo.(Adv/Nang).
Posting Komentar