TPA Mrican Overload, Pemkab Ponorogo gandeng PT BES
Begini kondisi TPA Mrican overload, perlu upaya lain bisa mengurangi volume sampah disana...
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Beginilah kondisi terkini tempat pembuangan akhir (TPA) Mrican Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo sudah over load. Bagaimana tidak, lahan yang terbatas sementara setiap hari TPA Mrican mendapat kiriman sampah berton-ton jumlahnya hingga akhirnya kini sisi bagian selatan yang dekat dengan kantor UPT TPA Mrican sudah makin menggunung dan sangat berbahaya jika harus ditumpuk sampah lagi hingga akhirnya kini pembuangan sampah di TPA Mrican kini dialihkan di bagian utara.
Meskipun juga nggak akan mampu menampung banyak sampah dan diperkirakan dalam hitungan bulan juga akan terjadi gunungan sampah.
![]() |
Gulang Winarno, kepala Dinas lingkungan hidup bersama kepala.upt TPA Mrican.. |
Beruntung, Dinas lingkungan hidup telah merencanakan jauh hari agar luberan sampah tidak sampai ke jalan serta pengelolaan air lindi masuk ke IPAL pihaknya sengaja melakukan pembangunan talut mengelilingi TPA Mrican meskipun kini terlihat tak begitu banyak membantu secara signifikan tapi setidaknya mampu menampung volume sampah lebih banyak, tapi itu juga tidak akan bertahan lama karena
Gulang Winarno, kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo mengaku bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Karena apapun itu dengan kondisi saat ini jika tidak didukung dengan anggaran yang memadai maka urusan sampah akan sangat sulit bisa teratasi.
Namun demikian pihaknya beruntung ada perusahaan nasional yang memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah di Kabupaten Ponorogo yaitu PT Bumi Ekonomis Sirkula atau PT BES bersedia membantu mengurangi volume sampah di TPA mrican.
"Sudah ada MOU antara pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan PT BES."ujar Gulang Winarno.
Dikatakan Gulang begitu panggilan akrab kepala Dinas lingkungan hidup Kabupaten Ponorogo bahwa PT BES adalah perusahaan satu group dengan Danone yang memang sejak awal memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah.
Dimana lanjut Gulang, dalam perjanjian kerjasama tersebut, PT BES memiliki kewajiban mengurangi volume sampah di TPA Mrican sebanyak 60 ton/perhari ditambah 5 ton/perhari sampah lama atau linviel maining.
"Semoga kerjasama ini akan bisa mengurangi volume sampah di TPA Mrican. "Tegasnya.
Selanjutnya, PT BES akan mengolah sampah menjadi briket serta hasil lain seperti magot sebagai bahan pakan ternak dan lain sebagainya seperti paving dan bahan lain yang bisa digunakan untuk plafon rumah sementara pemkab akan mendapat hasil lain dari pengelolaan sampah tersebut sebagai bahan pupuk tanaman seperti kompos dan lain sebagainya.
Mengingat untuk menjalankan operasional pengelolaan sampah juga memerlukan tempat maka pihak PT BES juga akan menyewa lahan milik warga. Karena setidaknya diperlukan 5000 meter persegi untuk menjalankan operasional pabrik pengelolaan sampah tersebut.
"Kalau sesuai istimasi. Paling cepat mereka akan operasi pada bulan November. Karena saat ini masih persiapan pembangunan sarana dan prasarana pendukung."tegasnya.
Sementara itu, kondisi TPA Mrican yang sudah overload dan tidak bisa ditoleransi dalam beberapa bulan kedepan entah seperti apa kondisinya, apakah masih bisa menampung sampah?.
Dengan tegas Gulang menepis keraguan tersebut karena pihaknya juga sudah melakukan upaya lain dengan memanfaatkan lahan perhutani yang saat ini proses negosiasi sebagai lokasi alternatif pembuangan sampah.
Apalagi lokasi juga masih sekitaran TPA Mrican sehingga sangat memungkinkan dengan luasan 9,5 hektar akan mampu menampung sampah yang cukup.
Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan seratus persen karena proses itu masih jalan dengan pihak perhutani.
"Kita sangat berharap proses akan cepat selesai sehingga lokasi itu bisa digunakan untuk lahan baru yang bisa dijadikan tempat pembuangan sampah akhir atau TPA."ungkapnya.(Nang).