Stop Stunting, berbagai upaya terus dilakukan BKKBN Jatim bersama DPPKB Ponorogo untuk bisa turunkan sekaligus mencegah stunting diantaranya pola asuh anak yang baik dan benar
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Dalam rangka mencegah sekaligus upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Ponorogo, BKKBN Propinsi Jatim bersama DPPKB Kabupaten Ponorogo menggelar internalisasi pengasuhan balita.
Acara ini digelar di aula gedung korpri pada Selasa, 10/10/2023 dengan menghadirkan 2 narasumber dari internal RSUD dr. Harjono Ponorogo diantaranya ada dr. Kautsar Prastudia, SP.A dan Karina Rizky, Psikolog.
![]() |
Semangat bersatu stop Stunting di Ponorogo |
Dalam acara tersebut juga dihadiri kepala perwakilan BKKBN Jatim dalam hal ini diwakili oleh kepala pembina program KSPK, Yuni Dwi Tjadikianto sekaligus membuka acara. Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo, Henry Indrawardana, dan ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo yang diwakili ketua Pokja IV, Minuk Suhartini, SE.
Sementara itu yang menjadi peserta adalah keluarga balita, kader BKB, perwakilan pengurus PKK di tingkat Kabupaten, kecamatan dan desa di Ponorogo ditambah insan COE ( BKB, BKR, BKK, UPPKA, PIK) dan duta genre dengan total peserta mencapai 250 orang.
![]() |
Peserta yang beruntung dapat door prize |
Yuni Dwi Tjadikianto, Kepala pembina program KSPK BKKBN Jatim ketika membuka acara mengatakan bahwa stunting terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Oleh karena itu perlu disiapkan dengan baik kesehatan sang ibu.
"Yang pertama dan harus menjadi perhatian kita semua adalah pastikan sang ibu dalam kondisi sehat. Ketika ibu sehat maka anak yang lahir juga akan sehat."kata Yuni Dwi Tjadikianto.
![]() |
Talk show pengasuhan balita dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Ponorogo |
Selain itu, 80 persen pertumbuhan otak anak ada pada masa 1000 HPK sehingga perlu asupan gizi yang baik dan seimbang. Dan ketika anak lahir maka akan menjadi anak yang sehat dan memiliki kecerdasan yang baik.
Sementara itu Henry Indrawardana, Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo mengingatkan bahwa stunting tidak selalu terjadi pada keluarga miskin tapi bisa terjadi pada keluarga mampu. Hal itu terjadi karena pola asuh anak yang salah.
"Saya berharap ini menjadi perhatian serius ibu dan bapak agar dalam mengasuh anak jangan dibiarkan begitu saja asal anak senang dan diam. Misalkan dengan dipegangi HP. Justru itu akan menimbulkan masalah baru."terangnya.
![]() |
Penuh, peserta sosialisasi pengasuhan balita dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Ponorogo |
Agar lebih jelas dan gamblang bagaimana pola pengasuhan anak balita yang baik dengan tujuan bisa menurunkan stunting maka dalam acara ini sudah hadir narasumber yang akan mengupas habis soal itu semua.
"Saya minta kepada para peserta serius mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Dan ilmu yang sudah didapat bisa disampaikan kepada yang lain."tegasnya.
Sementara itu hasil catatan bulan timbang pada bulan Agustus lalu, angka stunting di Kabupaten kecamatan dari 12 persen sekian di tahun 2022 kini tinggal 9,3 persen.
"Kita berharap angka stunting bisa terus turun di angka 7 persen sesuai target yang sudah ditetapkan bupati Ponorogo pada tahun 2024."harapannya.
Sementara itu dr. Kautsar Prastudia, SP.A Narasumber internalisasi pengasuhan balita yang mengambil judul optimalisasi tumbuh kembang pada 1000 HPK menjelaskan bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting karena seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat. Perkembangan yang dimulai adalah kesehatan saluran cerna, perkembangan organ metabolik, perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, dan kematangan sistem.
Selanjutnya, bagaiman cara mengoptimalkan 1000 HPK diantaranya dengan memberikan ASI Eksklusif, memberikan MPASI Bernutrisi sejak usia 6 Bulan, Kasih Sayang, Perhatian, dan Rasa Aman, berikan stimulasi yang tepat dan mengkondisikan anak di lingkungan yang sehat dan pastikan imunisasi lengkap.
"Untuk mewujudkan itu semua maka butuh dukungan dan support dari orang-orang yang terkasih. Diantaranya suami istri saling bekerjasama yang baik."tegasnya.
Sementara itu Karina Rizky, psikolog yang me jadi pembicara dalam talk show pengasuhan anak dalam stimulasi perkembangan kemampuan menolong diri sendiri dan tingkah laku sosial menjelaskan bahwa kemampuan sosial tak hanya wajib dimiliki oleh orang dewasa saja, anak pun perlu memiliki kemampuan sosial dalam mendukung tumbuh kembangnya.
Kemampuan sosial merupakan suatu bentuk sosialisasi, dimana anak akan mulai berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungannya. Dan ini penting dimiliki oleh anak sejak usia dini.
"Sebagai orang tua, Ibu perlu melatih kemampuan sosial yang dimiliki oleh anak dengan cara menstimulasinya. Meskipun saat ini masih bayi, namun tidak ada salahnya belajar dari sekarang."tegasnya.
Ditambahkan Karina, hindari mengekang anak sehingga ia tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar di lingkungan sosialnya.
Acara sosialisasi internalisasi pengasuhan balita dalam rangka penurunan stunting yang dikemas dalam acara talk show tersebut semakin rame dan meriah karena panitia memberi door prize voucher uang tunai mulai 50K hingga 100K termasuk 2 buah seterika dan 2 buah magic com sehingga sangat menarik dan membikin antusias peserta hingga acara selesai tetap ada di lokasi acara.(Adv/Nang).
Posting Komentar