DPPKB Ponorogo gelar audit kasus stunting 2, optimis stunting turun sesuai harapan Bupati

Edi Darwanto, ST Sekretaris DPPKB Kabupaten Ponorogo ketika membuka acara audit kasus stunting tahap 2

PONOROGO, SINYALPONOROGO
- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ponorogo kembali menggelar audit kasus stunting tahap 2. Kali ini acara digelar di aula Hotel Amaris Ponorogo City Center pada Rabu, 15/11/2023 dengan menghadirkan narasumber dr. Kautsar Prastudia, SP.A dari RSUD dr Harjono Ponorogo.

Para tamu dan peserta kegiatan audit kasus stunting tahap 2 di Kabupaten Ponorogo 

Edi Darwanto, ST Sekretaris DPPKB Kabupaten Ponorogo yang hadir sekaligus membuka acara mewakili Kadin DPPKB Kabupaten Ponorogo mengatakan bahwa audit kasus stunting penting dilakukan untuk menggali kasus-kasus stunting yang sulit untuk diatasi dan mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran tertentu.

"Acara ini lebih pada usaha kita sebagai team percepatan penurunan Stunting Kabupaten Ponorogo untuk menganalisa dan mengidentifikasi segala permasalahan terkait stunting dan dicari solusinya secara bersama-sama."ujar Edi Darwanto, ST Sekretaris DPPKB Kabupaten Ponorogo.

Para peserta serius mengikuti jalannya acara audit kasus stunting tahap 2 di Kabupaten Ponorogo 

Dikatakan Edi, sejauh ini angka stunting di Kabupaten Ponorogo ada pada angka 9,33 persen. Angka itu didapat pada waktu bulan timbang pada bulan Agustus 2023.

"Kita sangat optimis angka stunting di Ponorogo bisa turun pada angka 7 persen pada tahun 2024 sesuai harapan Bupati Ponorogo."tegasnya.

Dalam kesempatan itu pihaknya minta kepada semua pihak yang terlibat dalam team percepatan penurunan Stunting Kabupaten Ponorogo untuk bisa saling bekerjasama bahu membahu bergotong royong dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Ponorogo.

Sementara itu Erni Prasetyaningsih, Kabid K3 DPPKB Kabupaten Ponorogo sekaligus ketua panitia acara menjelaskan cara penanganan pencegahan stunting jika dilihat dari sektor kesehatan yaitu dimulai dari masa kehamilan hingga 1.000 hari pertama kehidupan.

Dimana, bisa saja ketika hamil sang ibu maupun keluarga kurang begitu perhatian terhadap gizi, jarang melakukan pemeriksaan kandungan atau karena faktor lain sehingga ketika anak lahir terjadi kasus stunting.

"Hari ini kita hadirkan Narasumber dokter kandungan SpOG dan dokter spesialis anak. Harapannya bisa memberi pencerahan secara detail kepada para kader KB di Kabupaten Ponorogo. Dan selanjutnya bisa disebarluaskan kepada warga masyarakat yang belum mengetahui sehingga stunting bisa dicegah dan dihindari sejak dini.

Sementara itu dr. Kautsar Prastudia, SP.A Narasumber internalisasi pengasuhan balita yang mengambil judul optimalisasi tumbuh kembang pada 1000 HPK menjelaskan bahwa 1000 Hari Pertama Kehidupan sangat penting karena seluruh organ penting dan sistem tubuh mulai terbentuk dengan pesat. 

Perkembangan yang dimulai adalah kesehatan saluran cerna, perkembangan organ metabolik, perkembangan kognitif, pertumbuhan fisik, dan kematangan sistem. 

Selanjutnya, bagaiman cara mengoptimalkan 1000 HPK diantaranya dengan memberikan ASI Eksklusif, memberikan MPASI Bernutrisi sejak usia 6 Bulan, Kasih Sayang, Perhatian, dan Rasa Aman, berikan stimulasi yang tepat dan mengkondisikan anak di lingkungan yang sehat dan pastikan imunisasi lengkap.

"Untuk mewujudkan itu semua maka  butuh dukungan dan support dari orang-orang yang terkasih. Diantaranya suami istri saling bekerjasama yang baik."tegasnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :