Dyah Ayu Puspitaningarti, SKM, M.Kes
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo ketika menghadiri acara evakuasi sistem pelaporan program TBC
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo menggelar pertemuan evaluasi Sistem Pelaporan Program TBC untuk para petugas laboratorium, Kamis (17/10/2024).
Kegiatan ini berlangsung di Aula Trunojoyo, Kantor Dinas Terpadu Ponorogo, dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dyah Ayu Puspitaningarti, SKM, M.Kes. Pertemuan ini diikuti oleh petugas laboratorium dari puskesmas, rumah sakit, dan UPT Labkesda "Tambakbayan".
Kadinkes Ponorogo dalam akun resmi Instagram menyoroti capaian program TBC di Kabupaten Ponorogo yang masih harus dikejar. Hingga 23 September 2024, jumlah terduga TBC yang tercatat sebanyak 6.180 kasus, dari target 12.339 terduga sepanjang tahun ini.
Sementara, notifikasi kasus TBC baru mencapai 899 kasus, atau masih jauh dari target 2.293 kasus yang diharapkan tercapai pada 2024.
“Kolaborasi dari seluruh unsur sangat dibutuhkan untuk mendukung Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC menuju eliminasi TBC pada tahun 2030,” ujar Dyah Ayu dalam arahannya.
Sebagai langkah penguatan program, Dyah Ayu menyampaikan bahwa Kabupaten Ponorogo kini telah memiliki Laboratorium Rujukan Internal (LRI) di bawah UPT Labkesda.
Tugas utama LRI adalah melakukan cross-check hasil pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam) dari berbagai laboratorium di fasilitas kesehatan se-Ponorogo, guna memastikan akurasi data dan efektivitas penanganan pasien.
“Dengan adanya pertemuan hari ini, diharapkan kebijakan dan langkah-langkah untuk mengatasi berbagai kendala selama pelaksanaan program TBC bisa disusun dengan baik dan tepat sasaran,” tambah Dyah Ayu.
Program TBC di Ponorogo mengusung slogan TOSS TBC (Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh) sebagai motivasi agar pasien TBC tidak hanya ditemukan tetapi juga mendapatkan pengobatan hingga tuntas.
Langkah ini merupakan bagian penting dari strategi untuk memutus rantai penularan dan mencapai target eliminasi TBC pada 2030.
Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi pelaporan dan koordinasi antar petugas laboratorium dalam mendukung pencapaian target nasional penanganan TBC.
Kedepan, sinergi antara puskesmas, rumah sakit, dan Labkesda diharapkan semakin kuat untuk memastikan setiap kasus dapat ditangani secara optimal.
"Penyakit ini bisa diatasi, asal kita bekerja sama dan berkomitmen penuh. TOSS TBC!" pungkas Kadinkes.(Nang).
Posting Komentar