Zulkipli, Kepala BPS Jawa Timur ketika rilies perkembangan Indeks harga konsumen dan inflasi akhir tahun 2024
Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, menyampaikan bahwa inflasi sepanjang tahun 2024 berhasil dikendalikan dan tetap berada dalam rentang target yang telah ditetapkan pemerintah. Inflasi tahun kalender (y-on-y) tercatat sebesar 1,51 persen, sedangkan inflasi bulanan (m-to-m) mencapai 0,46 persen.
Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar terhadap inflasi bulan Desember 2024 dengan andil 0,40 persen. Beberapa komoditas utama yang memicu kenaikan harga di antaranya telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng.
"Inflasi yang terkendali ini mencerminkan keberhasilan berbagai kebijakan pengendalian harga yang dijalankan sepanjang tahun 2024. Namun, tetap perlu diwaspadai potensi kenaikan harga di awal tahun 2025, terutama pada sektor pangan," ujar Zulkipli.
Kondisi Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah Stabil
BPS juga mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di bulan Desember 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,60 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Subsektor hortikultura mencatat kenaikan tertinggi dengan 8,71 persen, diikuti subsektor perikanan (1,64 persen), tanaman pangan (0,65 persen), dan peternakan (0,63 persen).
Sementara itu, harga gabah di tingkat petani turut mengalami peningkatan. Harga Gabah Kering Panen (GKP) naik sebesar 2,26 persen, sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) meningkat 1,37 persen dibandingkan bulan November 2024.
Kinerja Ekspor-Impor Jawa Timur
Di sektor perdagangan internasional, total nilai ekspor Jawa Timur pada November 2024 mencapai 2,23 miliar dolar AS, sedangkan impor berada di angka 2,46 miliar dolar AS. Penyumbang utama ekspor non-migas masih didominasi oleh komoditas emas dan perhiasan, dengan kontribusi mencapai 15,94 persen.
Sementara itu, impor non-migas terbesar berasal dari kelompok mesin dan peralatan mekanis, yang menyumbang 11,57 persen dari total impor.
Pariwisata: Kunjungan Wisman Turun, TPK Bangkalan Naik Signifikan
Meski sektor pariwisata Jawa Timur mengalami peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) secara kumulatif selama Januari-November 2024 dengan tambahan 107.566 kunjungan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, namun tren bulanan menunjukkan penurunan.
Pada bulan November 2024, jumlah wisman tercatat 20.820 kunjungan, turun 26,12 persen dibandingkan Oktober 2024.
Namun, ada catatan positif dari sektor perhotelan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di Kabupaten Bangkalan mencatat kenaikan tertinggi, yakni sebesar 10,64 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas wisata lokal yang cukup signifikan di kawasan tersebut.
Harapan dan Tantangan 2025
Meskipun inflasi Jawa Timur terkendali dan beberapa sektor ekonomi menunjukkan tren positif, Zulkipli menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga di awal tahun 2025.
Selain itu, diperlukan langkah konkret untuk meningkatkan daya saing produk ekspor dan memperkuat sektor pariwisata guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
“Sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan tren positif ini terus berlanjut di tahun 2025,” tutup Zulkipli.
Dengan capaian yang cukup stabil di berbagai sektor, Jawa Timur diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional di tahun mendatang.(Nang).
Posting Komentar