Ponorogo Genap Miliki 120 Pesantren, Kota Santri Kian Menguat

Dr. Moh. Nurul Huda, M.Pd
Kepala Kemenag Kabupaten Ponorogo 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
– Predikat Kota Santri semakin melekat pada Ponorogo seiring bertambahnya jumlah pondok pesantren yang kini genap mencapai 120 lembaga. Momentum ini ditandai dengan peresmian Pondok Pesantren Azmania Putra di Kelurahan Ronowijayan, Kecamatan Siman, oleh Bupati Sugiri Sancoko, Sabtu (1/2/2025).

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakanmenag) Ponorogo, Dr. Moh. Nurul Huda, menegaskan bahwa pertumbuhan pesantren di Bumi Reog bukan sekadar penanda kuantitas, melainkan bukti kuatnya tradisi keislaman yang terus berkembang.

"Ponorogo memang istimewa. Budaya dan religi di sini tidak terpisahkan, saling menguatkan. Budaya yang penuh religi, dan religi yang terus dibudayakan," ujar Nurul Huda.

Pesantren dan Cita-cita Indonesia Emas 2045

Lebih dari sekadar lembaga pendidikan, pesantren di Ponorogo diyakini sebagai kawah candradimuka lahirnya generasi Indonesia Emas 2045—generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, berkarakter, dan berlandaskan nilai-nilai keislaman.

"Pesantren adalah tempat terbaik untuk menempa santriwan-santriwati menjadi generasi selamat, baik untuk urusan dunia maupun akhirat," imbuhnya.

Pertumbuhan pesantren ini juga sejalan dengan komitmen Pemkab Ponorogo dalam memperkuat pendidikan berbasis keislaman. Bupati Sugiri Sancoko dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa keberadaan pesantren adalah bagian dari DNA Ponorogo sebagai Kota Santri.

Ponorogo: Kota Budaya, Kota Santri

Tak hanya dikenal sebagai pusat seni Reog, Ponorogo juga merupakan salah satu daerah dengan sejarah pesantren yang panjang. Sejumlah pesantren besar seperti PP Gontor, PP Walisongo, PP Darul Huda, dan PP Al Islam Joresan telah lama menjadi rujukan pendidikan Islam, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dengan jumlah pesantren yang terus bertambah, Ponorogo semakin meneguhkan identitasnya sebagai kota dengan keharmonisan budaya dan religi. Sebuah kota yang tak hanya merawat tradisi keilmuan Islam, tetapi juga terus mencetak generasi penerus yang siap menghadapi tantangan zaman.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :