Dr. Drs. Agus Pramono, MM
Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menunjukkan keseriusannya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat miskin. Sebidang lahan seluas 6,5 hektare di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, telah disiapkan untuk pembangunan Sekolah Rakyat—sebuah program pendidikan berkonsep boarding school gratis dari pemerintah pusat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Agus Pramono menegaskan, lahan tersebut sudah dihibahkan oleh Bupati Ponorogo sebagai bentuk komitmen konkret daerah.
“Saat ini tinggal menunggu proses pengajuan resmi ke Kementerian Sosial,” ungkap Sekda Agus Pramono Jumat, 25/4/2025.
Langkah cepat Pemkab ini disebut berpotensi menempatkan Ponorogo sebagai daerah prioritas dalam pembangunan Sekolah Rakyat.
Pasalnya, dari hasil pertemuan dengan pihak Kementerian Sosial, banyak daerah lain yang belum mampu memenuhi syarat utama berupa hibah lahan.
Program Sekolah Rakyat merupakan salah satu terobosan nasional di bidang pendidikan inklusif. Pemerintah pusat menyiapkan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk membangun sekolah berjenjang dari SD hingga SMA, lengkap dengan fasilitas asrama dan pembelajaran berbasis karakter.
Menariknya, seluruh biaya pendidikan ditanggung negara, dari masuk hingga lulus.
Tidak hanya itu, siswa lulusan Sekolah Rakyat juga akan diarahkan masuk ke perguruan tinggi negeri atau sekolah kedinasan, menciptakan jalur mobilitas sosial baru bagi keluarga miskin.
“Program ini ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga desil 1 sampai 3 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” terang Agus.
Jika terwujud, Sekolah Rakyat di Ponorogo berpotensi menjadi model nasional dalam upaya pengentasan kemiskinan berbasis pendidikan.
“Kami berharap ini menjadi momentum penting. Pendidikan gratis dan berkualitas adalah jalan terbaik mengubah nasib warga miskin secara struktural,” tegas Agus.
Di sisi lain, program ini juga menjadi cermin sinergi antara pemerintah daerah dan pusat. Hibah tanah dari Pemkab Ponorogo dinilai sebagai bentuk political will yang kuat dalam memperjuangkan masa depan anak-anak dari keluarga tak mampu.
Masyarakat sekitar Setono pun menyambut positif rencana ini. Warga berharap, Sekolah Rakyat tidak hanya membawa perubahan bagi anak-anak miskin, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan menghidupkan ekonomi lokal.
Dengan menyiapkan lahan sejak awal, Ponorogo bukan hanya siap menyambut Sekolah Rakyat—tetapi juga menempatkan diri di barisan depan dalam gerakan nasional memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.
Penulis : Nanang
Posting Komentar