Warung & Angkringan Juanda Cinta Bu Tin, Kuliner Nikmat Berbalut Kisah Cinta Abadi di Ponorogo

Warung & Angkringan Juanda cinta Bu Tin 

PONOROGO, SINYALPONOROGO — Tidak sekadar tempat makan, Warung & Angkringan Juanda Cinta Bu Tin di Jalan Juanda Ponorogo, tepat di depan Tambak Kemangi Resort, menyuguhkan pengalaman kuliner yang sarat rasa, sekaligus kisah cinta yang menyentuh hati.

Adalah Ribut Yudiono, pria ramah pemilik warung ini, yang melabuhkan segenap rasa rindunya pada sang istri, mendiang Titin Purwantini, lewat aroma masakan dan deretan menu khas Jawa yang disajikan di tempatnya. 

Emak-emak asik arisan dan reuni di warung & Angkringan Juanda 

“Ini bukan sekadar usaha kuliner. Warung ini saya persembahkan untuk mendiang istri saya, Bu Tin. Semua yang ada di sini, saya buat agar orang lain merasakan cinta yang sama,” tutur Ribut dengan mata berkaca.

Dari Ayam Bakar Hingga Es Parem

Berada di bangunan sederhana namun bersih, Warung & Angkringan Juanda Cinta Bu Tin menawarkan menu yang cukup beragam dan bersahabat di kantong. 

Bagi yang suka ngopi hanya di warung & angkringan Juanda 

Mulai dari ayam bakar besar (Rp23.000), ayam bakar kecil (Rp13.000), ayam geprek (Rp10.000), hingga menu tradisional seperti sayur lodeh (Rp5.000), tempe mendoan (Rp10.000/paket), serta nasi tiwul (Rp4.000).

Tak hanya lauk-pauk, pengunjung juga dimanjakan pilihan camilan seperti pisang goreng (Rp10.000/paket), mie rebus/goreng (Rp12.000), bakso bakwan komplit (Rp12.000), hingga aneka bakaran yang menggoda selera.

Asik dan nyaman ngopi di warung & angkringan Juanda 

Untuk melepas dahaga, ada deretan minuman unik. Es cao gula tebu dan es parem dibanderol Rp4.000 saja, serta wedang jahe, kopi susu, hingga es teh yang siap menemani suasana santai.

“Yang paling laris itu ayam lodho, banyak pelanggan suka karena bumbunya meresap. Kalau malam, banyak anak muda pesan kebab atau burger,” kata Ribut sembari tersenyum.

Semilir Angin Sawah dan Puisi Rindu

Namun, yang membuat Warung & Angkringan Juanda Cinta Bu Tin berbeda bukan hanya menunya. Suasana tempat makan ini menghadirkan sensasi lain. 

Area parkir juga luas sehingga membuat nyaman pengunjung warung angkringan Juanda 

Area parkirnya luas, kursi-kursinya ditata rapi menghadap ke arah persawahan, menyuguhkan semilir angin yang membuat siapa pun betah berlama-lama nongkrong. Warung ini buka dari pukul 10 pagi hingga 10 malam.

Di salah satu dinding warung, terpajang sebuah tulisan puitis berbingkai kayu. Tulisan itu bukan sekadar hiasan, melainkan ungkapan cinta Ribut kepada istrinya yang telah tiada. 

Kata-katanya sederhana, namun sarat makna kehilangan sekaligus rasa syukur pernah memiliki cinta yang besar.

“Tin, di setiap wangi masakan ini, ada rinduku padamu. Kau tak lagi di sini, tapi cintamu tak akan mati.”

Banyak pengunjung yang sengaja berhenti membaca, beberapa tampak tertegun. “Waktu baca tulisan itu, saya merinding. Ternyata warung ini ada kisah cintanya,” ujar Anisa, pengunjung asal Jenangan.

Kulineran Jadi Pengalaman

Warung & Angkringan Juanda Cinta Bu Tin kini menjadi salah satu destinasi kuliner baru yang mulai ramai dibicarakan warga Ponorogo. Bukan hanya rasa masakan yang lezat, melainkan pengalaman batin yang turut mereka bawa pulang. Bahwa cinta, bisa hidup bahkan lewat aroma bumbu dan sajian sederhana.

“Semoga warung ini bisa terus jadi tempat orang-orang bahagia, seperti saya ingin Bu Tin bahagia,” tutup Ribut lirih.

Bagi yang ingin merasakan sensasi kuliner penuh rasa sekaligus kisah cinta yang menyentuh, Warung & Angkringan Juanda Cinta Bu Tin mungkin jawabannya. Nomor reservasi bisa dihubungi di 081 230 896 999.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama
SINYAL PONOROGO

🌐 Dibaca :