Dua Alumnus SMKN 1 Jenangan Sumbang Medali ASEAN, Harumkan Nama Ponorogo
Reno Surya Permana dan Rouf Alfarifqi, dua alumnus SMKN 1 Jenangan, berhasil meraih medali perunggu pada ajang WorldSkills ASEAN Competition 2025 di Manila (Foto Istimewa)
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan anak muda Ponorogo di kancah internasional. Reno Surya Permana dan Rouf Alfarifqi, dua alumnus SMKN 1 Jenangan, berhasil meraih medali perunggu pada ajang WorldSkills ASEAN Competition 2025 di Manila, Filipina, 25–30 Agustus lalu.
Keduanya menampilkan karya mechatronic berupa alat otomatis penyortir barang berdasarkan berat dan warna. Inovasi itu dirancang dengan sistem elektro-mekanik, mirip mesin industri modern yang digunakan pabrik besar.
“Alat ini bisa menyortir benda sesuai warna dan berat satuan. Prinsipnya sama seperti mesin produksi di industri,” ujar Reno, saat dihubungi Rabu (3/9/2025).
Perjalanan Reno dan Rouf menuju ASEAN tidak mulus. Pada seleksi nasional tahun 2024, mereka hanya menempati posisi kedua, kalah dari tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Namun, ketika ITS batal mewakili Indonesia, kesempatan itu jatuh ke tangan Reno dan Rouf. “Akhirnya kami yang berangkat ke Manila,” tambah Reno.
Ajang WorldSkills ASEAN Competition sendiri merupakan lomba keterampilan siswa SMK se-Asia Tenggara. Tahun ini, Indonesia berhasil membawa pulang sembilan emas, satu perak, dan sembilan perunggu.
Reno, yang kini melanjutkan studi di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), mengaku ketertarikannya pada dunia teknik berawal dari kebiasaan ikut sang ayah yang bekerja di instalasi listrik.
“Saya ingin terus belajar dan suatu hari mendirikan perusahaan dengan mesin-mesin rancangan saya sendiri,” katanya penuh semangat.
Kisah Reno dan Rouf membuktikan bahwa keterampilan vokasi mampu mengantar anak daerah menembus panggung internasional. Dari bengkel praktik SMK di Ponorogo, karya keduanya kini jadi bukti bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja.
Penulis : Nanang