Mobil hingga Motor Terkubur Longsor, Petugas Berjuang Melawan Waktu dan Cuaca

Mobil pick up yang berhasil dievakuasi dari material longsor di desa Wagir Kidul pulung
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Bencana longsor yang melanda Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, kembali menegaskan betapa rentannya wilayah lereng ini terhadap cuaca ekstrem. Material tanah yang meluncur sejak Rabu (19/11/2025) bukan hanya menutup akses utama desa, tetapi juga mengubur sejumlah kendaraan milik warga. Akibatnya, aktivitas masyarakat terhenti, dan enam RT di Wagir Kidul serta dua RT di Desa Banaran kini mengalami isolasi nyaris total.
Di antara kendaraan yang tertelan longsor, tercatat satu unit Honda Jazz, Isuzu Panther Turbo/touring, dan pickup milik Jemiren, warga Dukuh Bangunsari yang rumahnya juga luluh lantak tersapu tanah. Selain itu, beberapa sepeda motor—Honda Beat, Supra, dan GL Pro—masih terkubur rapat dalam tumpukan tanah dan batu.
Hanya dua kendaraan, yakni pickup dan Panther, yang berhasil dievakuasi. Itupun dalam kondisi rusak berat. Sementara sisanya belum bisa dijangkau karena material longsor masih menutup penuh area terdampak.
“Kami bersama BPBD, Koramil, Polsek Pulung, dan warga bergotong royong menyingkirkan material longsor yang menutup total akses jalan,” ujar Suhariyanto, Kepala Desa Wagir Kidul, Jumat (21/11/2025).
Namun upaya ini harus dihentikan sementara pada Jumat sore lantaran cuaca memburuk dan muncul longsoran susulan yang membahayakan petugas.
Delapan RT Terisolasi, Warga Harus Memutar Jauh
Tertutupnya akses utama membuat ratusan warga dari delapan RT terisolasi. Meskipun jalur memutar melalui Desa Banaran masih bisa dilalui, perjalanan menjadi jauh lebih lama dan sulit, terutama bagi warga yang harus memenuhi kebutuhan harian.
Jalan alternatif ini hanya menjadi pilihan terpaksa, karena kondisi jalan kecil, licin, dan rawan terjadi kerusakan tambahan.
Harapan pada Cuaca dan Kerja Bersama
Meski situasi terbilang berat, semangat gotong royong masih terasa kuat di Wagir Kidul. Petugas dan warga berharap cuaca bersahabat sehingga pembersihan material bisa dilanjutkan pada Sabtu pagi.
“Harapannya besok cerah. Biar kami bisa bekerja maksimal dan akses segera terbuka kembali,” imbuh Kades Suhariyanto.
Longsor kali ini memang membuat Wagir Kidul lumpuh. Namun solidaritas warga, kerja cepat petugas, dan harapan yang tak padam menjadi kekuatan utama untuk bangkit dari bencana yang menutup jalan, merusak rumah, dan mengubur kendaraan mereka.
Penulis : Nanang