Rakernas V Dewan Pendidikan: Rumuskan Arah Baru Pendidikan Nasional, Serahkan Naskah Akademik ke Mendikdasmen dan DPR RI
![]() |
Penyerahan Rekomendasi kepada Mendikdasmen dan Komisi X DPR RI |
Assoc. Prof. Dr. H. Muhammad Fajar Pramono, M.Si, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Ponorogo yang turut hadir, menegaskan bahwa Rakernas kali ini berbeda dari pertemuan sebelumnya di Yogyakarta dan Makassar.
“Rakernas V lebih strategis. Bukan hanya dihadiri Dewan Pendidikan Daerah, tetapi juga menghasilkan rekomendasi berupa naskah akademik yang langsung diserahkan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah serta Komisi X DPR RI,” ujarnya.
Dalam Rakernas ini, dua dokumen penting menjadi sorotan:
- Naskah Akademik Kebijakan Pendidikan Nasional yang diserahkan kepada Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu’ti.
- Naskah Akademik RUU Sistem Pendidikan Nasional yang diterima langsung oleh Anggota DPR RI Komisi X, Hj. Reni Astuti, S.Sos., M.PSDM.
Tiga Isu Strategis untuk Masa Depan Pendidikan
Forum Rakernas merumuskan tiga hal penting yang dianggap mendesak untuk diperkuat dalam kebijakan nasional:
- Pembentukan Dewan Pendidikan Nasional sebagai lembaga strategis penjaga mutu pendidikan dari hulu ke hilir.
- Penegasan peran Dewan Pendidikan di semua level—mulai Pusat, Provinsi, hingga Kabupaten/Kota—agar tidak hanya “dilibatkan”, tetapi juga diberi dukungan anggaran yang memadai.
- Perlindungan hukum bagi pendidik, terutama dalam proses belajar-mengajar, agar guru terlindungi dari kriminalisasi saat menjalankan tugas profesionalnya.
Menurut Prof. Fajar, tiga poin tersebut menjadi fondasi bagi terciptanya ekosistem pendidikan yang lebih aman, adil, dan bermutu.
Dihadiri Para Tokoh Pendidikan Nasional
Rakernas juga semakin kuat dengan kehadiran sejumlah pakar dan tokoh pendidikan nasional, di antaranya:
- Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA, Menteri Pendidikan Nasional 2009–2014,
- Prof. Dr. Warsono, Rektor Unesa sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur,
- Hj. Reni Astuti, Anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan.
Kehadiran mereka memperkaya diskusi, terutama terkait arah baru tata kelola pendidikan nasional.
Pesan Mendikdasmen: Inovasi Konstitusional dan Pendidikan Humanis
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti menekankan pentingnya inovasi konstitusional dan pembangunan karakter peserta didik. Ia menegaskan bahwa pendidikan harus mendorong tiga budaya besar:
- Gemar olahraga,
- Gemar belajar,
- Pendekatan humanis dan komprehensif dalam kurikulum maupun praktik pembelajaran.
Menurut Prof. Mu’ti, pendidikan Indonesia tidak boleh hanya diarahkan pada capaian akademik, tetapi juga penguatan karakter dan kesehatan jasmani.
Rakernas V Dewan Pendidikan menjadi momentum strategis untuk menegaskan kembali bahwa transformasi pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Butuh kolaborasi, keberanian membuat terobosan, dan dukungan regulasi yang kuat.
Penulis : Nanang

