BUPATI IPONG SIAPKAN ANGGARAN 10,5 MILIAR UNTUK TANGANI COVID-19 DAN DAMPAKNYA DI PONOROGO

Bupati Ipong ketika menggelar konferensi pers di pringgitan terkait penanganan covid-19 di Kabupaten Ponorogo
SinyalPonorogo -  Meski hingga kini Ponorogo belum ada yang terkonfirmasi terjangkit virus Corona atau negatif covid-19 tapi beberapa langkah strategis telah diambil pemerintah agar supaya virus Corona tidak sampai masuk Kabupaten Ponorogo diantaranya pembentukan posko covid-19 di enam penjuru di pintu masuk Ponorogo seperti Mlilir Babadan yang perbatasan langsung dengan Madiun, Kedung Banteng Sukorejo yang berbatasan dengan Magetan, Pohijo Sampung yang juga berbatasan dengan Magetan, Biting Badegan dengan Wonogiri, Pangkal Sawoo dengan Trengalek dan Tugurejo Slahung dengan pacitan.

"Di enam posko perbatasan itu setiap orang yang akan masuk Ponorogo harus dilakukan tes suhu tubuh. Kalau suhu tubuh diatas 38 maka jika KTP Ponorogo maka langsung kita arahkan ke puskesmas terdekat dan jika bukan KTP ponorogo maka akan diminta balik arah."ujar bupati ipong ketika menggelar konferensi pers bersama awak media di pringgitan yang dihadiri seluruh Forpimda Jumat, 27/3.

Pemkab Ponorogo siapkanlah westafel di fasilitas umum aloon-aloon Ponorogo
Bukan hanya itu, pemerintah melalui satgas penanganan covid-19 juga melakukan sterilisasi fasilitas umum dengan cara disemprot dengan menggunakan Disinfektan.

"Alhamdulillah, apa yang kita lakukan ternyata diikuti oleh elemen masyarakat dan sejumlah partai ikut berpartisipasi dalam rangka mengantisipasi masuknya Corona di Ponorogo."terang Bupati bangga.

Selain itu, masih dalam rangka mengantispasi penyebaran covid-19 di Ponorogo pihaknya juga menginstruksikan agar di setiap perkantoran pelayanan publik menyiapkan westafel cuci tangan pakai sabun dan di fasilitas umum seperti aloon-aloon Ponorogo.

"Sejauh ini sudah ada 306 lebih westafel terpasang dan telah digunakan. Target kita ada 500 lebih westafel bisa terpasang di Ponorogo. Namun ada sebagian masyarakat juga sudah punya inisiatif sendiri setiap rumah pasang westafel. Saya sangat mengapresiasi."jelas Bupati ipong senang.

Selanjutnya, masih dalam rangka untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 di Kabupaten Ponorogo maka pihaknya juga mengeluarkan kebijakan seperti melarang pedagang sayur terutama dari daerah Magetan dan Madiun di larang masuk, pasar hewan juga harus tutup terhitung 27 Maret 2020. Termasuk para PKL juga dibatasi waktunya jualan hanya sampai jam 22.00 wib. Begitu juga dengan penutupan tempat hiburan malam terhitung 23 Maret sampai 15 April 2020.

"Ini pak polisi juga sibuk menertibkan PKL, coffe dan angkringan yang masih buka dan ada banyak kerumuman orang yang melebihi jam 10 malam."ujar Bupati Ipong.

Bukan hanya itu, ASN Ponorogo yang berdomisili di Magetan dan Madiun diminta tetap berada di Ponorogo bisa ngekos atau tetap di rumah dan jangan masuk Ponorogo. Tentu apa yang dilakukan tersebut berdampak banyak hal, karenanya pihaknya juga merespon dari tukang pijat tuna netra gara-gara Corona ini tidak dapat job dan pemerintah akan membantunya soal itu agar mereka tetap bertahan.

"Kita akan bantu tukang pijat tuna netra. Untuk yang lain kita akan lihat perkembangan. Kita sudah siapkan anggaran untuk tangani covid-19 dan dampaknya sebesar 10.5 miliar."ungkap bupati Ipong.(Nanang)



0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :